Liputan6.com, Hongkong: Sebanyak 153 tim berpartisipasi dalam kejuaraan perahu naga di Pantai Stanley, Hongkong, Cina. Selasa (22/6), para peserta mendandani perahu mereka dengan dekorasi aneka warna yang melukiskan semangat tim masing-masing.
Ini adalah lomba perahu naga yang digelar Hongkong untuk ke-37 kali. Acara tahunan ini selalu menyedot ribuan pengunjung. Khusus tahun ini, panitia yakin dapat mengundang sedikitnya 10 ribu penonton baik lokal maupun dari mancanegara.
Tradisi perahu naga di Pantai Stanley telah ada sejak awal abad XIX. Kejuaraan perahu naga merefleksikan awal sejarah Stanley sebagai desa nelayan. Saat itu, hampir seluruh warga desa menggantungkan mata pencaharian sebagai nelayan.
Sedangkan festival perahu naga dirayakan untuk mengenang hari wafatnya pahlawan nasional Cina, Qu Yuan yang menenggelamkan diri di Sungai Mi Lo lebih dari 2000 tahun silam. Dia melakukan itu untuk memprotes pemerintahan yang korup. Menurut legenda warga desa berusaha mencegah agar jenazah Yuan tidak dimakan ikan dengan menabuh drum dan melemparkan pangsit ke laut.
Pada tahun silam, ribuan warga Hongkong juga menyaksikan lomba perahu naga di Pantai Stanley dipenuhi. Saat itu, kejuaraan tersebut sekaligus menandai situasi di Hongkong yang berangsur normal setelah tak ditemukan lagi kasus baru sindrom pernapasan akut parah (SARS) [baca: Lomba Perahu Naga, Optimisme Hongkong Pasca-SARS].(TNA/Pin)
Ini adalah lomba perahu naga yang digelar Hongkong untuk ke-37 kali. Acara tahunan ini selalu menyedot ribuan pengunjung. Khusus tahun ini, panitia yakin dapat mengundang sedikitnya 10 ribu penonton baik lokal maupun dari mancanegara.
Tradisi perahu naga di Pantai Stanley telah ada sejak awal abad XIX. Kejuaraan perahu naga merefleksikan awal sejarah Stanley sebagai desa nelayan. Saat itu, hampir seluruh warga desa menggantungkan mata pencaharian sebagai nelayan.
Sedangkan festival perahu naga dirayakan untuk mengenang hari wafatnya pahlawan nasional Cina, Qu Yuan yang menenggelamkan diri di Sungai Mi Lo lebih dari 2000 tahun silam. Dia melakukan itu untuk memprotes pemerintahan yang korup. Menurut legenda warga desa berusaha mencegah agar jenazah Yuan tidak dimakan ikan dengan menabuh drum dan melemparkan pangsit ke laut.
Pada tahun silam, ribuan warga Hongkong juga menyaksikan lomba perahu naga di Pantai Stanley dipenuhi. Saat itu, kejuaraan tersebut sekaligus menandai situasi di Hongkong yang berangsur normal setelah tak ditemukan lagi kasus baru sindrom pernapasan akut parah (SARS) [baca: Lomba Perahu Naga, Optimisme Hongkong Pasca-SARS].(TNA/Pin)