'Si jago merah' mengamuk di sebuah rumah di Kentucky, Amerika Serikat. Nahas, ibu dan 8 anaknya menjadi korban. Mereka tewas terpanggang dalam musibah kebakaran tersebut.
Seperti dilansir dari Daily Mail yang dimuat Liputan6.com, Jumat (31/1/2014), diduga kebakaran tersebut terjadi akibat mesin pemanas listrik yang rusak ketika suhu turun menjadi 1 derajat Celsius di Greenville, Kentucky.
Beruntung 2 penghuni rumah tersebut selamat. Sang ayah dan satu anak perempuan berusia 11 tahun berhasil melarikan diri. Kini mereka dalam perawatan medis di pusat trauma Vanderbilt University Medical Center di Nashville akibat menderita luka bakar, dan gangguan pernapasan akibat terlalu banyak menghirup asap. Mereka dalam kondisi kritis namun stabil.
Rumah itu adalah milik Chad Watson, pria 36 tahun yang selamat. Namun, istrinya Larae Watson (35) dan 8 anak mulai usia 4-15 tahun meregang nyawa dalam musibah itu.
Mayat Larae dan anak-anaknya -- Madison (15), Kaitlyn (14), Morgan (13), Emily (9), Samuel (8), Reagan (6), dan si kembar Mark dan Nathaniel (4) -- telah dievakuasi dari bangunan rumah yang terbakar.
Menurut keterangan polisi setempat, saat kebakaran itu terjadi, ada 11 orang berada di dalam rumah. Lalu tetangga yang melihat kobaran api langsung menelepon pemadam sekitar pukul 02.00. Rumah kecil yang memiliki sekitar tiga kamar tidur itu, tentu saja menampung banyak penghuni dalam satu tempat. Sehingga mereka terjebak tak bisa keluar.
Pada saat petugas pemadam kebakaran tiba, rumah itu sudah hangus terbakar.
"Aku tahu mereka tidak akan bisa keluar. Aku hanya membeku, benar-benar mati rasa melihatnya," kata
tetangga Chad, Clarence Humphrey yang terbangun oleh suara sirene dan melihat api berkobar.
Penyidik ​​sejauh ini sudah mencari penyebab kebakaran, tetapi mereka mengatakan tidak ada yang mencurigakan. Masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya api di tengah suhu dingin malam. Suhu memang turun 1 derajat, padahal biasanya suhu berada pada 35 derajat Celsius di bulan Januari.
"Aku pikir mereka mungkin memiliki ruang pemanas karena cuaca dingin ini," kata penyidik bernama Recke kepada NBC.
Tetangga lainnya, Laura Bennett mengatakan saat kebakaran terjadi memang suhu sangat dingin. Bahkan saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan, airnya berubah menjadi es.
Laura mengaku sedih dengan peristiwa nahas itu, karena salah satu anak Chad yakni Samuel Watson yang berusia 8 tahun meninggal usai bermain dengan putrinya di rumah pada malam sebelumnya.
"Dia pulang dan 10 jam kemudian dia pergi (meninggal)," ujar Laura. (Tnt/Ein)
Baca juga:
Seperti dilansir dari Daily Mail yang dimuat Liputan6.com, Jumat (31/1/2014), diduga kebakaran tersebut terjadi akibat mesin pemanas listrik yang rusak ketika suhu turun menjadi 1 derajat Celsius di Greenville, Kentucky.
Beruntung 2 penghuni rumah tersebut selamat. Sang ayah dan satu anak perempuan berusia 11 tahun berhasil melarikan diri. Kini mereka dalam perawatan medis di pusat trauma Vanderbilt University Medical Center di Nashville akibat menderita luka bakar, dan gangguan pernapasan akibat terlalu banyak menghirup asap. Mereka dalam kondisi kritis namun stabil.
Rumah itu adalah milik Chad Watson, pria 36 tahun yang selamat. Namun, istrinya Larae Watson (35) dan 8 anak mulai usia 4-15 tahun meregang nyawa dalam musibah itu.
Mayat Larae dan anak-anaknya -- Madison (15), Kaitlyn (14), Morgan (13), Emily (9), Samuel (8), Reagan (6), dan si kembar Mark dan Nathaniel (4) -- telah dievakuasi dari bangunan rumah yang terbakar.
Menurut keterangan polisi setempat, saat kebakaran itu terjadi, ada 11 orang berada di dalam rumah. Lalu tetangga yang melihat kobaran api langsung menelepon pemadam sekitar pukul 02.00. Rumah kecil yang memiliki sekitar tiga kamar tidur itu, tentu saja menampung banyak penghuni dalam satu tempat. Sehingga mereka terjebak tak bisa keluar.
Pada saat petugas pemadam kebakaran tiba, rumah itu sudah hangus terbakar.
"Aku tahu mereka tidak akan bisa keluar. Aku hanya membeku, benar-benar mati rasa melihatnya," kata
tetangga Chad, Clarence Humphrey yang terbangun oleh suara sirene dan melihat api berkobar.
Penyidik ​​sejauh ini sudah mencari penyebab kebakaran, tetapi mereka mengatakan tidak ada yang mencurigakan. Masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya api di tengah suhu dingin malam. Suhu memang turun 1 derajat, padahal biasanya suhu berada pada 35 derajat Celsius di bulan Januari.
"Aku pikir mereka mungkin memiliki ruang pemanas karena cuaca dingin ini," kata penyidik bernama Recke kepada NBC.
Tetangga lainnya, Laura Bennett mengatakan saat kebakaran terjadi memang suhu sangat dingin. Bahkan saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan, airnya berubah menjadi es.
Laura mengaku sedih dengan peristiwa nahas itu, karena salah satu anak Chad yakni Samuel Watson yang berusia 8 tahun meninggal usai bermain dengan putrinya di rumah pada malam sebelumnya.
"Dia pulang dan 10 jam kemudian dia pergi (meninggal)," ujar Laura. (Tnt/Ein)
Baca juga:
Rumah Jompo Kebakaran, 3 Meninggal 30 Hilang
Ledakan di Pabrik Pupuk Seperti Nuklir, 2 Tewas dan 150 Luka
Tiga Rumah Terbakar, Pemilik Jatuh Pingsan