Pelaksanaan pemilihan umum di Thailan pada hari ini kacau-balau. Laman CNN bahkan menulis pemilu Thailand berubah menjadi ketidakpastian setelah kekacauan menghentikan pemilihan di sejumlah wilayah.
Laman CNN, Minggu (2/2/2014) memberitakan telah terjadi insiden di 92 dari 375 wilayah pemilihan. Memang, kelompok penentang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra berunjuk rasa memblokir tempat-tempat pemungutan suara. Mereka menilai pemilu kali ini sebagai akal-akalan pemerintah.
Sementara, laman Bangkok Post memberitakan pemilihan di 9 dari 14 provinsi di Thailand bagian selatan dibatalkan. Sembilan provinsi yang membatalkan pemilihan itu adalah Songkhla, Trang, Phatthalung, Phuket, Surat Thani, Ranong, Krabi, Chumphon, dan Phangnga.
Sembilan provinsi itu tidak memiliki kandidat, tidak terdapat kertas suara partai. Dan bahkan menurut Sekjen Komisi Pemilihan Thailand Puchong Nuttrawong mengatakan di 9 provinsi itu tidak ada petugas di tempat pemungutan suara.
Proses pemilihan berlangsung di 4 dari 9 wilayah pemilihan Provinsi Nakhon Si Thammarat. Tempat-tempat pemungutan suara di Satun, Yala, Narathiwat, dan Pattana, dibuka. Namun masyarakat di sana tidak bisa memberikan suaranya untuk memilih kandidat dari partai karena tidak ada surat suara. Sementara di Prachuap Khiri Khan sebagian besar TPS dibuka.
Sementara di bangkok, sebagian besar TPS di Distrik Ratchathewi, Din Daeng, dan Lak Si, terpaksa ditutup. Sejumlah TPS di wilayah Distrik Bang Kapi dan Bung Kum juga ditutup karena tidak ada petugas pemilihan yang berjaga.
Hanya sejumlah TPS di Distrik Lak Si dibuka untuk proses pemilihan. Padahal di Lak Si, terjadi insiden saling tembak antara pendukung dan penentang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. 6 orang terluka akibat insiden Sabtu sore kemarin.
Sedangkan seluruh TPS di Thailand bagian utara dan timur laut bisa dibuka. Sementara 122 dari 127 TPS di Thailand bagian tengah dan timur. Komisi Pemilihan Thailand akan menggelar pemilihan lagi di tempat-tempat yang hari ini gagal melaksanakan pemilu. Pemilihan susulan itu dijadwalkan akan berlangsung 23 Februari mendatang.
Kekerasan
Bangkok Post juga memberitakan 9 orang terluka, 2 di antaranya dalam kondisi kritis, dalam 3 kerusuhan yang terjadi jelang pelaksanaan pemungutan suara. Kebanyakan dari para korban itu ditemukan setelah terjadi baku tembak di Lak Si pada Sabtu kemarin.
Sementara saat pelaksanaan pemilihan, kelompok yang mendukung pelaksanaan pemilu menghancurkan panggung kelompok penentang di Distrik Ding Daeng. Panggung itu dihancurkan karena dinilai menghalangi proses pemungutan suara.
Panggung itu dibangun People's Democratic Reform Committee (PDRC) untuk menghalangi proses pemilihan umum. Laporan menyebutkan lebih dari 1.000 orang yang tinggal di Ding Daeng mengeluh kepada polisi karena Komisi Pemilihan mengabaikan tugasnya.
Kelompok propemilu mengatakan mereka akan melakukan unjuk rasa meminta pertanggungjawaban Kepala Distrik Ding Daeng, Issaramet Kachanukul, pada Senin besok, karena dinilai tidak bisa menjaga tempat-tempat pemungutan suara. Distrik Ding Daeng memiliki 175 TPS dengan 25.949 pemilih. (Eks/Yus)
Baca juga:
Sejumlah Provinsi Thailand Gagal Gelar Pemilu
Pemilu Terancam Rusuh, Thailand Siaga Tutup TPS
Ganggu Pemilu, Antipemerintah Thailand Kepung Jalan di Bangkok
Laman CNN, Minggu (2/2/2014) memberitakan telah terjadi insiden di 92 dari 375 wilayah pemilihan. Memang, kelompok penentang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra berunjuk rasa memblokir tempat-tempat pemungutan suara. Mereka menilai pemilu kali ini sebagai akal-akalan pemerintah.
Sementara, laman Bangkok Post memberitakan pemilihan di 9 dari 14 provinsi di Thailand bagian selatan dibatalkan. Sembilan provinsi yang membatalkan pemilihan itu adalah Songkhla, Trang, Phatthalung, Phuket, Surat Thani, Ranong, Krabi, Chumphon, dan Phangnga.
Sembilan provinsi itu tidak memiliki kandidat, tidak terdapat kertas suara partai. Dan bahkan menurut Sekjen Komisi Pemilihan Thailand Puchong Nuttrawong mengatakan di 9 provinsi itu tidak ada petugas di tempat pemungutan suara.
Proses pemilihan berlangsung di 4 dari 9 wilayah pemilihan Provinsi Nakhon Si Thammarat. Tempat-tempat pemungutan suara di Satun, Yala, Narathiwat, dan Pattana, dibuka. Namun masyarakat di sana tidak bisa memberikan suaranya untuk memilih kandidat dari partai karena tidak ada surat suara. Sementara di Prachuap Khiri Khan sebagian besar TPS dibuka.
Sementara di bangkok, sebagian besar TPS di Distrik Ratchathewi, Din Daeng, dan Lak Si, terpaksa ditutup. Sejumlah TPS di wilayah Distrik Bang Kapi dan Bung Kum juga ditutup karena tidak ada petugas pemilihan yang berjaga.
Hanya sejumlah TPS di Distrik Lak Si dibuka untuk proses pemilihan. Padahal di Lak Si, terjadi insiden saling tembak antara pendukung dan penentang Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. 6 orang terluka akibat insiden Sabtu sore kemarin.
Sedangkan seluruh TPS di Thailand bagian utara dan timur laut bisa dibuka. Sementara 122 dari 127 TPS di Thailand bagian tengah dan timur. Komisi Pemilihan Thailand akan menggelar pemilihan lagi di tempat-tempat yang hari ini gagal melaksanakan pemilu. Pemilihan susulan itu dijadwalkan akan berlangsung 23 Februari mendatang.
Kekerasan
Bangkok Post juga memberitakan 9 orang terluka, 2 di antaranya dalam kondisi kritis, dalam 3 kerusuhan yang terjadi jelang pelaksanaan pemungutan suara. Kebanyakan dari para korban itu ditemukan setelah terjadi baku tembak di Lak Si pada Sabtu kemarin.
Sementara saat pelaksanaan pemilihan, kelompok yang mendukung pelaksanaan pemilu menghancurkan panggung kelompok penentang di Distrik Ding Daeng. Panggung itu dihancurkan karena dinilai menghalangi proses pemungutan suara.
Panggung itu dibangun People's Democratic Reform Committee (PDRC) untuk menghalangi proses pemilihan umum. Laporan menyebutkan lebih dari 1.000 orang yang tinggal di Ding Daeng mengeluh kepada polisi karena Komisi Pemilihan mengabaikan tugasnya.
Kelompok propemilu mengatakan mereka akan melakukan unjuk rasa meminta pertanggungjawaban Kepala Distrik Ding Daeng, Issaramet Kachanukul, pada Senin besok, karena dinilai tidak bisa menjaga tempat-tempat pemungutan suara. Distrik Ding Daeng memiliki 175 TPS dengan 25.949 pemilih. (Eks/Yus)
Baca juga:
Sejumlah Provinsi Thailand Gagal Gelar Pemilu
Pemilu Terancam Rusuh, Thailand Siaga Tutup TPS
Ganggu Pemilu, Antipemerintah Thailand Kepung Jalan di Bangkok