Sukses

Ups! PM Cantik Thailand Salah Masukkan Surat Suara

Di tengah perhelatan politik yang dibayang-bayangi kerusuhan Negeri Gajah Putih itu, terselip kisah lucu.

Proses pemungutan suara dalam Pemilu Thailand rampung pada Minggu 2 Februari 2013 pukul 15.00 waktu setempat. Namun pemilu belum usai. Hasilnya belum diumumkan.  

Di tengah perhelatan politik yang dibayang-bayangi kerusuhan Negeri Gajah Putih itu, terselip kisah lucu. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra memasukkan surat suara ke kotak yang salah.

PM berparas cantik tersebut memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di Khlong Lamchiak School di Distrik Bung Kum pada pukul 08.10 waktu setempat.

Ia diduga menjatuhkan kertas suara berwarna oranye untuk partai, ke kotak suara untuk kandidat. Sebaliknya, kertas suara ungu yang dirancang untuk kandidat dimasukkan ke dalam kotak untuk partai.

Foto dan video yang merekam insiden tersebut menyebar luas lewat sosial media. Memicu kritik tajam ke Bu PM. Seorang blogger menduga, Yingluck terlalu sibuk berpose sehingga salah memasukkan surat suara.

Sementara, seperti dimuat Bangkok Post, Senin (3/2/2014), Yingluck mengakui kekeliruannya kepada reporter dan komisi pemilihan. Ia beralasan, kekeliruan terjadi setelah ia mengikuti instruksi dari petugas di tempat pemungutan suara.

Menanggapi insiden tersebut, komisioner komisi pemilihan Somchai Srisuthiyakorn mengatakan, suara Yingluck tetap valid. Sebab, dalam proses penghitungan suara, surat suara pun tetap dipisahkan.

Yingluck bukan satu-satunya, ada banyak peristiwa tertukarnya kertas suara di sejumlah TPS.

Deputi Perdana Menteri Phongthep Thepkanchana mengatakan, surat suara juga dijatuhkan ke kotak yang salah di TPS tempatnya memilih di Chatuchak.

Pemilu di Thailand berjalan relatif damai. Namun, krisis yang terjadi di sana masih jauh dari usai.

Voting lebih lanjut dijadwalkan pada 23 Februari, menyusul sejumlah masalah yang dihadapi dalam pemilu. Salah satunya, pencegatan surat suara.

"Untuk Anda yang keluar dan mencegah kotak suara dikirimkan, terima kasih," kata Suthep Thaugsuban pemimpin protes dalam pidatonya, seperti dimuat NDTV.

Sekitar 12 juta dari total 48.770.000 pemilih di Thailand gagal menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum Minggu. Mereka berada di 53 daerah pemilihan. TPS-TPS di daerah itu ditutup karena aksi demonstrasi. (Ein/Sss)

Baca juga:

Sejumlah Provinsi Thailand Gagal Gelar Pemilu
Pemilu Terancam Rusuh, Thailand Siaga Tutup TPS
Ganggu Pemilu, Antipemerintah Thailand Kepung Jalan di Bangkok

Video Terkini