Sebuah Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Vatikan untuk segera memecat pastur yang dicurigai terlibat pelecehan anak-anak. Komisi PBB untuk Hak Anak mengecam Tahta Suci Vatikan karena mengadopsi kebijakan yang memungkinkan Imam melecehkan ribuan anak-anak.
Laman BBC, Rabu (5/2/2014) memberitakan, komisi PBB ini juga mengkritisi sikap Vatikan terhadap homoseksualitas, kontrasepsi, dan aborsi. Atas kritikan itu, Vatikan menyatakan akan mempelajari laporan ini
Komisi PBB ini juga meminta Vatikan mengakui adanya puluhan ribu kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dan menyerahkan semua arsip terkait kasus-kasus tersebut. Tuntutan itu muncul menyusul interogasi terhadap Vatikan oleh para anggota komisi ini pada bulan lalu.
Komisi PBB itu juga menyatakan prihatin karena Vatikan belum mengakui adanya pelecehan seksual terhadap anak-anak. Apalagi Gereja Katolik dianggap tidak mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya pelecehan itu.
Komisi PBB ini mencontohkan kasus pada skandal di Binatu Magdalena di Irlandia. Dalam kasus itu Vatikan dinilai gagal memberikan keadilan, meskipun kondisinya mirip dengan perbudakan yang sangat rentan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. Dalam binatu itu terdapat 10.000 perempuan dewasa dan anak perempuan yang diminta melakukan pekerjaan kasar.
Pada Januari yang lalu, Vatikan menegaskan telah memecat hampir 400 pastur dalam kurun dua tahun pada masa Paus Benediktus XVI atas kasus pelecehan anak-anak. (Eks)
Baca juga:
Paus Fransiskus: Aborsi Sangat Mengerikan
Merpati Perdamaian Paus Fransiskus Diserang Burung Gagak
Harmoniskan Muslim & Kristen, Paus Fransiskus Akan ke Tanah Suci
Laman BBC, Rabu (5/2/2014) memberitakan, komisi PBB ini juga mengkritisi sikap Vatikan terhadap homoseksualitas, kontrasepsi, dan aborsi. Atas kritikan itu, Vatikan menyatakan akan mempelajari laporan ini
Komisi PBB ini juga meminta Vatikan mengakui adanya puluhan ribu kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dan menyerahkan semua arsip terkait kasus-kasus tersebut. Tuntutan itu muncul menyusul interogasi terhadap Vatikan oleh para anggota komisi ini pada bulan lalu.
Komisi PBB itu juga menyatakan prihatin karena Vatikan belum mengakui adanya pelecehan seksual terhadap anak-anak. Apalagi Gereja Katolik dianggap tidak mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya pelecehan itu.
Komisi PBB ini mencontohkan kasus pada skandal di Binatu Magdalena di Irlandia. Dalam kasus itu Vatikan dinilai gagal memberikan keadilan, meskipun kondisinya mirip dengan perbudakan yang sangat rentan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual. Dalam binatu itu terdapat 10.000 perempuan dewasa dan anak perempuan yang diminta melakukan pekerjaan kasar.
Pada Januari yang lalu, Vatikan menegaskan telah memecat hampir 400 pastur dalam kurun dua tahun pada masa Paus Benediktus XVI atas kasus pelecehan anak-anak. (Eks)
Baca juga:
Paus Fransiskus: Aborsi Sangat Mengerikan
Merpati Perdamaian Paus Fransiskus Diserang Burung Gagak
Harmoniskan Muslim & Kristen, Paus Fransiskus Akan ke Tanah Suci