Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry akan mengunjungi Indonesia pada 15 Februari-17 Februari 2014. Kunjungan tersebut untuk melakukan Sidang Komisi Bersama ke-4 Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Marty Natalegawa.
Dalam video yang dirilis Kedutaan Besar AS, Kerry mengatakan, hal yang akan ia soroti dalam pertemuan dengan Marty adalah isu perubahan iklim. "Perubahan iklim merupakan tantangan terbesar kita dan sangat memerlukan kepemimpinan bersama," katanya, yang dimuat Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).
Menlu ke-68 AS itu menjelaskan, dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia sangat rentan terhadap risiko naiknya permukaan laut. Karenanya, AS dan RI perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat bagi semua pihak.
"Perubahan iklim adalah prioritas utama saya sebagai Menteri Luar Negeri dan juga prioritas utama Presiden Obama," ujar Kerry, Menlu yang menggantikan Hillary Clinton. [Baca:Â Inggris Banjir Parah, Badan Meteorologi: Salahkan Indonesia!]
Selain itu, dalam kunjungan kali ini, Kerry ingin bertukar pikiran dengan masyarakat Indonesia dan mendiskusikan langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi planet Bumi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kerry akan tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, pada Sabtu 15 Februari 2014 malam. Kerry kemudian akan melakukan sidang bersama Marty di Kantor Kementerian Luar Negeri, 17 Februari 2014.
Kunjungan Kerry ke Indonesia ini merupakan bagian dari lawatannya ke beberapa negara Asia, seperti Korea Selatan, China, dan Indonesia, dari tanggal 13 Februari hingga 18 Februari 2014.
Kerry sebelumnya pernah menyambangi RI dalam pertemuan KTT APEC di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2013. Ketika itu, ia datang untuk mewakili Presiden Obama. (Riz/Ein)
Baca juga:
Dubes AS untuk RI: Jokowi Sosok Fenomenal Politik
Dubes Robert Blake Jelaskan Isu Penyadapan AS ke RI
[VIDEO] Dubes AS: Saya Sangat Terkesan dengan Indonesia
Kunjungi Indonesia, Menlu AS Akan Soroti Perubahan Iklim
"Perubahan iklim merupakan tantangan terbesar kita dan sangat memerlukan kepemimpinan bersama," kata Menlu AS John Kerry.
Advertisement