Seekor gajah Afrika betina bernama Mila tak pernah lagi bertemu dengan hewan sejenisnya sejak berusia 4 tahun. Dia hidup sebagai gajah sirkus selama puluhan tahun. Tak pernah sekalipun berjumpa dengan gajah lainnya. Begitu pula saat hidup di Kebun Binatang Franklin, Selandia Baru.
Kejadian mengharukan pun terjadi saat Mila dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, Amerika Serikat. Di sana, setelah 37 tahun, Mila akhirnya bertemu dengan gajah betina lain bernama Mary, yang merupakan pemimpin kawanan gajah di kebun binatang San Diego. Saat bertemu, Mila dan Mary langsung 'berjabat tangan' dengan membelitkan belalai mereka ke satu sama lain.
Awalnya para penjaga kebun binatang San Diego sempat khawatir jika nantinya pertemuan kedua gajah Afrika tersebut justru berujung konflik. Namun untungnya, kekhawatiran itu sirna ketika mereka menyaksikan Mila dan Mary saling membelitkan belalai mereka.
"Mary penasaran dengan si pendatang baru, sedangkan Mila kegirangan melihat seekor hewan sebesar dirinya di kandang sebelah," tutur Robie Clark seorang penjaga kebun binatang San Diego seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (22/2/2014).
Kepala penjaga kebun binatang San Diego Ron Ringer mengungkapkan, sejak pertama kali dipertemukan pada bulan Januari 2014 lalu, Mila dan Mary terlihat akur.
"Mary berjalan menghampiri Mila, kemudian mereka mulai makan dari pohon yang sama. Sangat menyenangkan melihat mereka berdua bersikap tenang dan akur," ujar Ron.
Kawanan gajah yang hidup di kebun binatang San Diego terdiri dari 6 ekor gajah Afrika dan seekor gajah India dengan rentang usia antara 33 sampai 49 tahun. Dari ketujuh gajah tersebut, para penjaga kebun binatang San Diego berpikir bahwa hal terbaik untuk memperkenalkan Mila ke kawanan gajah yang berada di kebun binatang itu adalah dengan melakukan perkenalan secara terbatas dengan si ibu pemimpin kawanan, Mary.
"Kami memutuskan gajah yang cocok untuk berinteraksi adalah Mary. Selain karena dia pemimpin kawanan gajah di kebun binatang ini, dia tenang dan memiliki bisa bersahabat dengan pendatang baru," tambah Ron.
Seorang ahli gajah Afrika, Tim Fullman menuliskan dalam situsnya, gajah berkomunikasi dengan menggunakan sentuhan. Melilitkan belalai ke satu sama lain saat pertama kali bertemu juga merupakan hal yang sering dilakukan para gajah.
"Belalai gajah memiliki peran penting sebagai indera penciuman dan dengan melilitkan belalai ke satu sama lain, mereka dapat mencium aroma gajah lainnya dan mendapatkan informasi dari aroma tersebut," jelas Tim.
Mila dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, AS setelah masyarakat Selandia Baru menggalang dana untuknya agar dapat dipindahkan ke sebuah kebun binatang yang meiliki koleksi gajah afrika. Mereka tergerak melakukan penggalangan dana setelah penjaga Mila di Kebun Binatang Franklin Helen Schofield tewas terinjak oleh Mila pada tahun 2012 silam.
Dengan perolehan dana mencapai US$ 1,5 juta atau Rp 17,6 miliar, Mila pun dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, AS. Helen Schofield berharap, Mila dapat kembali berkumpul dengan kawanannya di habitat asli Afrika. (Ega/Riz)
Kejadian mengharukan pun terjadi saat Mila dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, Amerika Serikat. Di sana, setelah 37 tahun, Mila akhirnya bertemu dengan gajah betina lain bernama Mary, yang merupakan pemimpin kawanan gajah di kebun binatang San Diego. Saat bertemu, Mila dan Mary langsung 'berjabat tangan' dengan membelitkan belalai mereka ke satu sama lain.
Awalnya para penjaga kebun binatang San Diego sempat khawatir jika nantinya pertemuan kedua gajah Afrika tersebut justru berujung konflik. Namun untungnya, kekhawatiran itu sirna ketika mereka menyaksikan Mila dan Mary saling membelitkan belalai mereka.
"Mary penasaran dengan si pendatang baru, sedangkan Mila kegirangan melihat seekor hewan sebesar dirinya di kandang sebelah," tutur Robie Clark seorang penjaga kebun binatang San Diego seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (22/2/2014).
Kepala penjaga kebun binatang San Diego Ron Ringer mengungkapkan, sejak pertama kali dipertemukan pada bulan Januari 2014 lalu, Mila dan Mary terlihat akur.
"Mary berjalan menghampiri Mila, kemudian mereka mulai makan dari pohon yang sama. Sangat menyenangkan melihat mereka berdua bersikap tenang dan akur," ujar Ron.
Kawanan gajah yang hidup di kebun binatang San Diego terdiri dari 6 ekor gajah Afrika dan seekor gajah India dengan rentang usia antara 33 sampai 49 tahun. Dari ketujuh gajah tersebut, para penjaga kebun binatang San Diego berpikir bahwa hal terbaik untuk memperkenalkan Mila ke kawanan gajah yang berada di kebun binatang itu adalah dengan melakukan perkenalan secara terbatas dengan si ibu pemimpin kawanan, Mary.
"Kami memutuskan gajah yang cocok untuk berinteraksi adalah Mary. Selain karena dia pemimpin kawanan gajah di kebun binatang ini, dia tenang dan memiliki bisa bersahabat dengan pendatang baru," tambah Ron.
Seorang ahli gajah Afrika, Tim Fullman menuliskan dalam situsnya, gajah berkomunikasi dengan menggunakan sentuhan. Melilitkan belalai ke satu sama lain saat pertama kali bertemu juga merupakan hal yang sering dilakukan para gajah.
"Belalai gajah memiliki peran penting sebagai indera penciuman dan dengan melilitkan belalai ke satu sama lain, mereka dapat mencium aroma gajah lainnya dan mendapatkan informasi dari aroma tersebut," jelas Tim.
Mila dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, AS setelah masyarakat Selandia Baru menggalang dana untuknya agar dapat dipindahkan ke sebuah kebun binatang yang meiliki koleksi gajah afrika. Mereka tergerak melakukan penggalangan dana setelah penjaga Mila di Kebun Binatang Franklin Helen Schofield tewas terinjak oleh Mila pada tahun 2012 silam.
Dengan perolehan dana mencapai US$ 1,5 juta atau Rp 17,6 miliar, Mila pun dipindahkan ke Kebun Binatang San Diego, AS. Helen Schofield berharap, Mila dapat kembali berkumpul dengan kawanannya di habitat asli Afrika. (Ega/Riz)