Bentrok polisi dan pengunjuk rasa anti pemerintah di Ukraina telah menewaskan puluhan orang. Ketegangan juga terlihat di Parlemen Ukraina, dimana anggota dewan pendukung pemerintah dan oposisi tak bisa sepakat soal resolusi pengurangan kekuasaan presiden.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (22/2/2014) dini hari, Kota Kiev, Ukraina mencekam. Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah turun ke jalan, dan bentrok dengan polisi. Korban pun terus berjatuhan, dan para pengunjuk rasa terus melawan.
Dalam aksi itu, 150 personel polisi berhasil disandera dan nyaris jadi sasaran amuk massa. Tapi akhirnya, polisi yang itu dibebaskan.
Situasi keamanan makin tak menentu lantaran kepala polisi Radekhiv di Ukraina Barat membelot. Bersama seluruh personel polisi yang dibawahinya, ia datang dari Radekhiv ke Kiev untuk bergabung dengan pengunjuk rasa.
Situs Presiden Ukraina menyatakan, pemerintah dan kelompok oposisi telah melakukan gencatan senjata. Tapi di lapangan, bentrok pengunjuk rasa dengan polisi anti huru hara belum reda dan telah merenggut 75 korban jiwa dalam dua hari terakhir.
Ketegangan juga terlihat di parlemen. Para anggota dewan terlibat adu mulut dan nyaris baku hantam saat pihak oposisi meminta pemilu cepat dan pengurangan kekuasaan dari Presiden Viktor Yanukovich. (Adm/Ali)
Baca Juga:
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Letusan Senjata Pecah di Ukraina, Demonstran-Polisi Berlarian
21 Orang Tewas dalam Bentrokan, Ibukota Ukraina Makin Mencekam
Seperti dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (22/2/2014) dini hari, Kota Kiev, Ukraina mencekam. Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah turun ke jalan, dan bentrok dengan polisi. Korban pun terus berjatuhan, dan para pengunjuk rasa terus melawan.
Dalam aksi itu, 150 personel polisi berhasil disandera dan nyaris jadi sasaran amuk massa. Tapi akhirnya, polisi yang itu dibebaskan.
Situasi keamanan makin tak menentu lantaran kepala polisi Radekhiv di Ukraina Barat membelot. Bersama seluruh personel polisi yang dibawahinya, ia datang dari Radekhiv ke Kiev untuk bergabung dengan pengunjuk rasa.
Situs Presiden Ukraina menyatakan, pemerintah dan kelompok oposisi telah melakukan gencatan senjata. Tapi di lapangan, bentrok pengunjuk rasa dengan polisi anti huru hara belum reda dan telah merenggut 75 korban jiwa dalam dua hari terakhir.
Ketegangan juga terlihat di parlemen. Para anggota dewan terlibat adu mulut dan nyaris baku hantam saat pihak oposisi meminta pemilu cepat dan pengurangan kekuasaan dari Presiden Viktor Yanukovich. (Adm/Ali)
Baca Juga:
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Letusan Senjata Pecah di Ukraina, Demonstran-Polisi Berlarian
21 Orang Tewas dalam Bentrokan, Ibukota Ukraina Makin Mencekam