Sukses

Presiden Ukraina Dipecat Parlemen

Para wakil ketua parlemen juga memutuskan untuk mempercepat pemilihan umum.

Kerusuhan politik yang terus terjadi di Kiev, Ukraina membuat puluhan korban jiwa berjatuhan. Terhitung, sekitar 77 orang tewas dalam bentrokan di Ibukota. Atas hal ini, Parlemen Ukraina mengambil langkah tegas.

Berdasarkan hasil voting, Parlemen Ukraina memutuskan untuk memecat Presiden Viktor Yanukovych, pada hari Sabtu 22 Februari 2014, waktu setempat. Para wakil ketua parlemen juga memutuskan untuk mempercepat pemilihan umum menjadi tanggal 25 Mei 2014.

Dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum voting parlemen digelar, Presiden Yanukovych mengatakan dirinya tidak akan mengundurkan diri. Dia juga menyebut langkah lawan-lawan politiknya sebagai 'vandalisme, aksi bandit, dan kudeta'.

"Saya tak berencana meninggalkan negeri ini. Saya tak ingin mengundurkan diri. Saya adalah presiden yang sah," kata Yanukovych dalam wawancara dengan media lokal, Kharkiv, yang dikutip dari CNN, Minggu (23/2/2014).

Dia berjanji akan meredakan kerusuhan, menghentikan pertumpahan darah di negaranya. Namun ia mengaku tak mengerti mengapa kerusuhan terus terjadi. "Yang akan saya lakukan selanjutnya adalah melindungi negara ini."

Yanukovych juga mengecam keras keputusan pimpinan parlemen lainnya, seperti membebaskan mantan Perdana Menteri yang juga pemimpin oposisi Yulia Tymoshenko, yang sebelumnya ditahan di rumah sakit Kota Kharkiv, Ukraina timur.

Koresponden BBC melaporkan, usai dibebaskan, Tymoshenko langsung menuju Lapangan Kemerdekaan di ibukota Kiev yang sejak November 2013 lalu, alun-alun yang menjadi pusat aksi menentang pemerintah pimpinan Yanukovych. Dia berkumpul bersama massa oposisi.

Ukraina dililit krisis politik sejak Yanukovych menolak perjanjian dagang dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih erat dengan pemerintah Rusia. Aksi protes diwarnai bentrok dengan aparat keamanan, yang sejauh ini menewaskan 77 orang. 22 Demonstran di antaranya tewas ditembak sniper. (Riz/Ism)

Baca juga:

77 Tewas, Presiden Ukraina Teken Perjanjian dengan Oposisi
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi

 

 

Video Terkini