Parlemen Ukraina memutuskan untuk memecat Presiden Viktor Yanukovych karena dinilai gagal dalam menyelesaikan kerusuhan politik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan hasil voting, Parlemen Ukraina memutuskan untuk memecat Yanukovych pada Sabtu 22 Februari 2014, waktu setempat. Para wakil ketua parlemen juga memutuskan untuk mempercepat pemilihan umum menjadi tanggal 25 Mei 2014.
Selain itu, seperti dimuat BBC, Senin (24/2/2014), Parlemen juga menunjuk pemimpin baru, Oleksandr Turchynov sebagai Presiden sementara sambil menanti hasil pemilu. Turchynov selama ini dikenal sebagai salah satu petinggi oposisi.
Turchynov adalah Ketua Parlemen yang pernah menjadi wakil Yulia Tymoshenko saat menjadi Perdana Menteri pada 2005 dan 2005-2010. Tymoshenko kemudian dipenjara atas penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi awal runtuhnya kekuasaan Partai Batkivshchyna. Turchynov merupakan Wakil Ketua Partai Batkivshchyna.
Terpilih menjadi pemimpin sementara, Turchynov menyatakan prioritas Ukraina adalah bergabung dengan Uni Eropa. Ukraina sebelumnya diguncang protes besar karena pemerintah Yanukovych menolak perjanjian dagang dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih erat dengan pemerintah Rusia.
Terhadap Rusia yang dikenal pro Yanukovych, Turchynov mengatakan pihaknya siap berdialog dengan negara tersebut. "Kita harus kembali ke pangkuan keluarga negara Eropa," ujarnya.
Juru Bicara Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, akan mengunjungi Kiev dalam upaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis politik sekaligus menciptakan kestabilan ekonomi di Ukraina.
Kedatangan Uni Eropa ini mendapat tanggapan keras dari Rusia. Negara tersebut memprotes pengalihan kekuasaan di Ukraina dan menolak kehadiran Ashton dengan menarik pulang duta besarnya ke Moskow untuk berkonsultasi. (Riz/Yus)
Baca juga:
77 Tewas, Presiden Ukraina Teken Perjanjian dengan Oposisi
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi
Berdasarkan hasil voting, Parlemen Ukraina memutuskan untuk memecat Yanukovych pada Sabtu 22 Februari 2014, waktu setempat. Para wakil ketua parlemen juga memutuskan untuk mempercepat pemilihan umum menjadi tanggal 25 Mei 2014.
Selain itu, seperti dimuat BBC, Senin (24/2/2014), Parlemen juga menunjuk pemimpin baru, Oleksandr Turchynov sebagai Presiden sementara sambil menanti hasil pemilu. Turchynov selama ini dikenal sebagai salah satu petinggi oposisi.
Turchynov adalah Ketua Parlemen yang pernah menjadi wakil Yulia Tymoshenko saat menjadi Perdana Menteri pada 2005 dan 2005-2010. Tymoshenko kemudian dipenjara atas penyalahgunaan kekuasaan yang menjadi awal runtuhnya kekuasaan Partai Batkivshchyna. Turchynov merupakan Wakil Ketua Partai Batkivshchyna.
Terpilih menjadi pemimpin sementara, Turchynov menyatakan prioritas Ukraina adalah bergabung dengan Uni Eropa. Ukraina sebelumnya diguncang protes besar karena pemerintah Yanukovych menolak perjanjian dagang dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih erat dengan pemerintah Rusia.
Terhadap Rusia yang dikenal pro Yanukovych, Turchynov mengatakan pihaknya siap berdialog dengan negara tersebut. "Kita harus kembali ke pangkuan keluarga negara Eropa," ujarnya.
Juru Bicara Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, akan mengunjungi Kiev dalam upaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis politik sekaligus menciptakan kestabilan ekonomi di Ukraina.
Kedatangan Uni Eropa ini mendapat tanggapan keras dari Rusia. Negara tersebut memprotes pengalihan kekuasaan di Ukraina dan menolak kehadiran Ashton dengan menarik pulang duta besarnya ke Moskow untuk berkonsultasi. (Riz/Yus)
Baca juga:
77 Tewas, Presiden Ukraina Teken Perjanjian dengan Oposisi
Sniper Tembak Mati 20 Demonstran Ukraina
Bentrokan di Kiev Memanas, Demonstran Ukraina Sandera 67 Polisi