Sebongkah batu permata tertua yang pernah ada di dunia ditemukan terkubur, di sebuah lahan berbatu di Australia. Batu permata jenis kristal zircon berwana biru muda itu, diperkirakan berusia 4,4 miliar tahun. Menakjubkan!
Kristal zircon berukuran kecil itu ditemukan pada tahun 2001 lalu, di sebuah bukit bebatuan di wilayah Jack Hills, Australia. Lokasinya sekitar 800 km dari Perth. Hasil penelitian terhadap kristal nan cantik itu baru diumumkan oleh tim peneliti pada Minggu 23 Februari.
"Zircon bisa saja berukuran besar dan sangat cantik. Tapi yang kami teliti berukuran kecil, cenderung tidak menarik. Kecuali bagi para ahli geologi. Jika memegangnya di telapak tangan, Anda harus memiliki penglihatan yang baik. Terutama untuk bisa melihatnya tanpa kaca pembesar," ungkap Professor Valley, seperti dilansir dari BBC yang dikutip Liputan6.com, Selasa (25/2/2014).
Penemuan itu pun membuat para peneliti di Amerika Serikat berusaha mencari tahu usianya. Lalu mereka menggunakan 2 teknik berbeda untuk mencari tahu usia batu permata cantik itu.
para peneliti mengatakan, temuan itu mengindikasikan bahwa lapisan permukaan bumi terbentuk segera setelah planet ini terbentuk. Batu permata kecil itu diduga merupakan bagian dari sisa-sisa permukaan bumi yang pertama terbentuk tersebut.
Dalam temuan yang juga dimuat di Journal Nature Geoscience, Profesor ilmu bumi dari University of Wisconsin, John Valley --yang memimpin penelitian ini-- menuturkan, temuan ini menunjukkan bahwa permukaan bumi awalnya diperkirakan tidak sekeras yang dibayangkan oleh para peneliti selama ini.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti awalnya menggunakan teknik penanggalan yang didasarkan pada peluruhan radioaktif uranium hingga mendapat sampel mineral. Namun karena beberapa peneliti menyimpulkan teknik itu bisa saja salah, akibat adanya pergerakan atom dengan kristal. Mereka pun memutuskan untuk menggunakan metode lainnya yang lebih pasti.
Para peneliti itu menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan atom-probe tomography. Teknik itu mampu mengidentifikasi atom di dalam kristal dan menentukan jumlah massanya. Hasilnya, batu permata kristal zircon ini berusia 4,4 miliar tahun.
Sebagai bayangan mengenai usia batu permata tersebut, bisa dilihat dari masa terbentuknya bumi, yakni sekitar 4,5 miliar tahun lalu dari sebuah bola batu cair. Itu berarti, lapisan permukaan bumi baru terbentuk setelah itu atau sekitar 100 juta tahun kemudian.
Usia kristal itu juga menunjukkan bahwa lapisan permukaan bumi, di mana terdapat kristal itu di dalamnya, baru muncul sekitar 160 juta tahun setelah terbentuknya tata surya. (Tnt/Luq)
Baca juga:
Kristal zircon berukuran kecil itu ditemukan pada tahun 2001 lalu, di sebuah bukit bebatuan di wilayah Jack Hills, Australia. Lokasinya sekitar 800 km dari Perth. Hasil penelitian terhadap kristal nan cantik itu baru diumumkan oleh tim peneliti pada Minggu 23 Februari.
"Zircon bisa saja berukuran besar dan sangat cantik. Tapi yang kami teliti berukuran kecil, cenderung tidak menarik. Kecuali bagi para ahli geologi. Jika memegangnya di telapak tangan, Anda harus memiliki penglihatan yang baik. Terutama untuk bisa melihatnya tanpa kaca pembesar," ungkap Professor Valley, seperti dilansir dari BBC yang dikutip Liputan6.com, Selasa (25/2/2014).
Penemuan itu pun membuat para peneliti di Amerika Serikat berusaha mencari tahu usianya. Lalu mereka menggunakan 2 teknik berbeda untuk mencari tahu usia batu permata cantik itu.
para peneliti mengatakan, temuan itu mengindikasikan bahwa lapisan permukaan bumi terbentuk segera setelah planet ini terbentuk. Batu permata kecil itu diduga merupakan bagian dari sisa-sisa permukaan bumi yang pertama terbentuk tersebut.
Dalam temuan yang juga dimuat di Journal Nature Geoscience, Profesor ilmu bumi dari University of Wisconsin, John Valley --yang memimpin penelitian ini-- menuturkan, temuan ini menunjukkan bahwa permukaan bumi awalnya diperkirakan tidak sekeras yang dibayangkan oleh para peneliti selama ini.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti awalnya menggunakan teknik penanggalan yang didasarkan pada peluruhan radioaktif uranium hingga mendapat sampel mineral. Namun karena beberapa peneliti menyimpulkan teknik itu bisa saja salah, akibat adanya pergerakan atom dengan kristal. Mereka pun memutuskan untuk menggunakan metode lainnya yang lebih pasti.
Para peneliti itu menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan atom-probe tomography. Teknik itu mampu mengidentifikasi atom di dalam kristal dan menentukan jumlah massanya. Hasilnya, batu permata kristal zircon ini berusia 4,4 miliar tahun.
Sebagai bayangan mengenai usia batu permata tersebut, bisa dilihat dari masa terbentuknya bumi, yakni sekitar 4,5 miliar tahun lalu dari sebuah bola batu cair. Itu berarti, lapisan permukaan bumi baru terbentuk setelah itu atau sekitar 100 juta tahun kemudian.
Usia kristal itu juga menunjukkan bahwa lapisan permukaan bumi, di mana terdapat kristal itu di dalamnya, baru muncul sekitar 160 juta tahun setelah terbentuknya tata surya. (Tnt/Luq)
Baca juga:
Sinkhole, Lubang Seukuran Peti Mati Bermunculan di Pemakaman
Bom Lava Dahsyat dan Tsunami: Gambaran Akurat `Horor` Pompeii?
Pulau yang Lenyap Dihantam Topan pada 1905 Muncul Kembali
Advertisement