Liputan6.com, Conrwall: Pangeran Charles secara mendadak menghentikan liburan di Skotlandia demi mengunjungi Desa Boscastle, Cornwall, daerah pantai di Inggris bagian barat daya, Rabu (18/7). Wilayah tersebut kemarin, dilanda banjir besar yang menyebabkan delapan orang dirawat karena menderita patah tulang dan hipotermia--kondisi suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius.
Sebenarnya, desa yang memiliki populasi 800 orang ini tidak ada darah kebangsawanan. Namun, salah seorang petinggi dari Kerajaan Inggris yang mendampingi dia mengatakan, Charles mengunjungi tempat tersebut karena memiliki keterikatan yang kuat dengan rakyat jelata. Dalam kunjungan tersebut, mantan suami mendiang Putri Diana itu mengajak berbicara para petugas pelayanan darurat dan pihak lainnya yang terkait dalam operasi pembersihan sisa banjir. Dia juga menyempatkan diri mengunjungi markas besar operasi penyelamatan Desa Boscastle.
Bencana banjir melanda wilayah tersebut, Selasa silam. Lantaran arus air yang kuat, sekitar 30 mobil terseret hingga ke Pelabuhan Boscastle. Selain itu, dua bangunan serta sebuah jembatan hancur [baca: Banjir Besar Melanda Sebuah Desa di Inggris]. Bencana banjir juga mengakibatkan kerugian hingga jutaan poundsterling.(DNP/Uri)
Sebenarnya, desa yang memiliki populasi 800 orang ini tidak ada darah kebangsawanan. Namun, salah seorang petinggi dari Kerajaan Inggris yang mendampingi dia mengatakan, Charles mengunjungi tempat tersebut karena memiliki keterikatan yang kuat dengan rakyat jelata. Dalam kunjungan tersebut, mantan suami mendiang Putri Diana itu mengajak berbicara para petugas pelayanan darurat dan pihak lainnya yang terkait dalam operasi pembersihan sisa banjir. Dia juga menyempatkan diri mengunjungi markas besar operasi penyelamatan Desa Boscastle.
Bencana banjir melanda wilayah tersebut, Selasa silam. Lantaran arus air yang kuat, sekitar 30 mobil terseret hingga ke Pelabuhan Boscastle. Selain itu, dua bangunan serta sebuah jembatan hancur [baca: Banjir Besar Melanda Sebuah Desa di Inggris]. Bencana banjir juga mengakibatkan kerugian hingga jutaan poundsterling.(DNP/Uri)