Liputan6.com, Phnom Penh: Raja Kamboja Norodom Sihanouk membuat kejutan dengan menyatakan telah turun takhta. Sihanouk menyampaikan, pemangku jabatan kepala negara sementara diserahkan kepada Chiea Sim, pemimpin Partai Rakyat Kamboja. Pernyataan itu disampaikan oleh putranya, Pangeran Norodom Ranariddh di ibu kota Phnom Penh, Kamis (7/10).
Selama menduduki tahta kerajaan Kamboja, Sihanouk berulang kali mengungkapkan niat untuk mengundurkan diri. Pemimpin berusia 81 tahun itu tidak peduli jika keputusannya melanggar konstitusi karena ia menderita sakit parah pada bagian perut.
Selain itu, banyak pengamat menilai Sihanouk sudah jenuh dan lelah menghadapi carut marut krisis politik di negaranya sejak pemilu Juli tahun silam. Sihanouk juga menunda kepulangannya ke Phnom Penh. Dia kini masih tetap berada di Beijing, Cina, untuk menjalani perawatan medis.
Norodom Ranariddh berharap pengunduran diri ayahnya tidak bersifat permanen karena keputusan sepihak ini mempengaruhi Kamboja secara serius. Perdana Menteri Hun Sen dan Chea Sim bersama pemimpin sejumlah negara akan membujuk Sihanouk agar membatalkan keputusannya itu.(DNP/Nlg)
Selama menduduki tahta kerajaan Kamboja, Sihanouk berulang kali mengungkapkan niat untuk mengundurkan diri. Pemimpin berusia 81 tahun itu tidak peduli jika keputusannya melanggar konstitusi karena ia menderita sakit parah pada bagian perut.
Selain itu, banyak pengamat menilai Sihanouk sudah jenuh dan lelah menghadapi carut marut krisis politik di negaranya sejak pemilu Juli tahun silam. Sihanouk juga menunda kepulangannya ke Phnom Penh. Dia kini masih tetap berada di Beijing, Cina, untuk menjalani perawatan medis.
Norodom Ranariddh berharap pengunduran diri ayahnya tidak bersifat permanen karena keputusan sepihak ini mempengaruhi Kamboja secara serius. Perdana Menteri Hun Sen dan Chea Sim bersama pemimpin sejumlah negara akan membujuk Sihanouk agar membatalkan keputusannya itu.(DNP/Nlg)