Sukses

Busa Bisa Membunuh Spora Antraks

Busa yang disebut decon foam ini cukup ampuh membunuh spora antraks tanpa membahayakan nyaris semua jenis materi lain. Busa juga dipakai untuk mengumpulkan debu dan partikel lain di angkasa luar.

Liputan6.com, Washington D.C.: Busa selama ini dikenal sebagai materi yang hanya digunakan secara terbatas. Namun, seperti yang diberitakan di Washington D.C., Amerika Serikat, baru-baru ini, busa ternyata juga dipergunakan sebagai pencegah serangan kuman antraks. Gelembung-gelembung putih kecil yang disebut decon foam ini cukup kuat membunuh spora antraks tanpa membahayakan nyaris semua jenis materi lain.

Masing-masing gelembung adalah jebakan potensial bagi partikel mikroskopis antraks. Ketika digunakan untuk menyemprot ruangan di sebuah gedung, misalnya, dan menunggu selama satu jam, barulah decon foam bisa disedot dan seluruh ruangan bebas dari antraks.

Di musim gugur 2001, serangkaian surat yang mengandung bubuk spora antraks dikirimkan ke beberapa gedung federal dan kantor media massa AS. Teknik sebelumnya yang dipakai untuk membersihkan wilayah yang terkontaminasi zat berbahaya menggunakan racun atau pemutih klorin. Namun, ternyata cara ini memiliki efek samping.

Busa juga ternyata dipakai untuk keperluan penyelidikan di antariksa. Saat itu, pesawat luar angkasa Stardust yang diluncurkan pada 1999 mempunyai misi tinggal selama tujuh tahun di angkasa luar. Hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan debu dan partikel lain yang akan dipergunakan untuk mempelajari awal terbentuknya alam semesta.

Untuk menangkap dan mengumpulkan sampel debu angkasa, Stardust menggunakan semacam busa udara atau aerogel yang terbuat dari silikon dioksida kaca. Ini merupakan substansi paling ringan di dunia karena terbuat dari 95 persen udara dan hanya lima persen silika.

Aerogel dibuat dengan cara mengeringkan semacam cairan kaca ke dalam pemanas bertekanan tinggi. Saat cairan menguap, menyisakan semacam jaring dengan kantong-kantong gelembung kecil. Busa ini sangat lembut, namun kuat hingga mampu menangkap partikel yang bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa merusak jaringannya sendiri dan merusak massa partikel yang ditangkap.(AIS/Uri)