Liputan6.com, Michigan: Bart Stupak, anggota Kongres Amerika Serikat dari Michigan menuntut ditariknya obat anti jerawat, Accutane, dari pasaran. Pasalnya, putranya, Bart Junior yang berusia 17 tahun, tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Douglas Bremner, seorang psikiater kemudian meneliti efek samping Accutane terhadap pengguna. Dengan kamera berteknologi tinggi, ia mengintip ke dalam otak 13 pemuda yang mengkonsumsi Accutane. Aktivitas otak bagian depan mereka turun 21 persen. Penurunan fungsi otak ini berpengaruh terhadap emosi. Maka tidak heran pengguna Accutane sering kali mengalami perubahan mood yang drastis.
Bremner lalu menyimpulkan Accutane dapat menyebabkan depresi, psikosis, dan perilaku agresif hingga keinginan untuk bunuh diri. Yang mengejutkan, efek samping tersebut sebenarnya tertera pada kemasan Accutane. Hanya persentasenya satu persen, sangat kecil dibanding efek kulit kering dan gatal yang mencapai 80 persen.
Lebih mengherankan lagi, peringatan itu keluar pada 2002, empat tahun setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengingatkan para dokter bahwa Accutane memiliki efek samping psikologis.
Menanggapi tuntutan itu, Roche menyatakan pihaknya justru tidak menemukan hubungan antara produknya dengan upaya bunuh diri. Awal tahun ini, FDA mengusulkan dibentuknya tim kerja yang bertugas menghimpun data seluruh pengguna Accutane untuk mempermudah pengamatan terhadap efek samping yang ditimbulkan obat tersebut. Namun, FDA hingga kini belum juga menindaklanjuti usulnya tersebut.(AWD/Idr)
Douglas Bremner, seorang psikiater kemudian meneliti efek samping Accutane terhadap pengguna. Dengan kamera berteknologi tinggi, ia mengintip ke dalam otak 13 pemuda yang mengkonsumsi Accutane. Aktivitas otak bagian depan mereka turun 21 persen. Penurunan fungsi otak ini berpengaruh terhadap emosi. Maka tidak heran pengguna Accutane sering kali mengalami perubahan mood yang drastis.
Bremner lalu menyimpulkan Accutane dapat menyebabkan depresi, psikosis, dan perilaku agresif hingga keinginan untuk bunuh diri. Yang mengejutkan, efek samping tersebut sebenarnya tertera pada kemasan Accutane. Hanya persentasenya satu persen, sangat kecil dibanding efek kulit kering dan gatal yang mencapai 80 persen.
Lebih mengherankan lagi, peringatan itu keluar pada 2002, empat tahun setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengingatkan para dokter bahwa Accutane memiliki efek samping psikologis.
Menanggapi tuntutan itu, Roche menyatakan pihaknya justru tidak menemukan hubungan antara produknya dengan upaya bunuh diri. Awal tahun ini, FDA mengusulkan dibentuknya tim kerja yang bertugas menghimpun data seluruh pengguna Accutane untuk mempermudah pengamatan terhadap efek samping yang ditimbulkan obat tersebut. Namun, FDA hingga kini belum juga menindaklanjuti usulnya tersebut.(AWD/Idr)