Sukses

Halloween, Sebuah Ritual yang Menjadi Pesta Hura-Hura

Pada awalnya Halloween hanya salah satu bentuk perayaan tutup tahun yang dilakukan orang Irlandia tradisional sejak Abad V Sebelum Masehi. Halloween kini identik dengan kegiatan "Trick or Treat".

Liputan6.com, North Carolina: Akhir Oktober ini bisa dibilang spesial bagi masyarakat negara Barat. Ada satu perayaan yang sangat populer di sana dan kini mulai ngetrend di Indonesia. Perayaan itu adalah Halloween yang diperingati pada 31 Oktober setiap tahunnya. Namun, perayaan yang dimulai dari sebuah ritual kepercayaan kini berkembang menjadi acara pesta hura-hura.

Halloween singkatan dari All Hallows Eve. Pada awalnya hanya salah satu bentuk perayaan tutup tahun yang dilakukan orang Irlandia tradisional sejak Abad V Sebelum Masehi. Pada masa itu, orang Irlandia percaya arwah dan hantu-hantu berkeliaran bebas di bumi pada setiap akhir tahun. Kini, makna peringatan Halloween telah berubah. Halloween kini diidentikkan dengan pesta kostum, cerita seram, serta pemberian permen, dan coklat dalam bentuk kegiatan "Trick or Treat" [baca: Halloween: "Trick or Treat"].

Di Amerika Serikat, suasana Halloween telah terasa beberapa hari sebelum 31 Oktober. Di kebun binatang di Kota Asheboro, Negara Bagian North Carolina, misalnya. Dalam perayaan Halloween tahun ini, kebun binatang memberikan makanan spesial, yakni labu kuning bagi para penghuninya.

Sementara Universitas California di San Diego, menyelenggarakan acara tahunan mereka yang bertajuk "Pumpkin Drop". Sebutir labu besar yang diisi permen dan diberi nama simbolis Grade Point Average atau indeks prestasi kumulatif ini dijatuhkan sejumlah mahasiswa dari gedung tertinggi di kampus. Setelah dijatuhkan, para mahasiswa berebut mengambil permen dari sela-sela serpihan labu yang jatuh itu. Tahun ini, labu seberat 190 kilogram menjadi labu terbesar yang pernah dijatuhkan dalam sejarah acara tersebut.(ORS/Nlg)
    Video Terkini