Liputan6.com, London: Bencana gempa dan gelombang Tsunami yang melanda sejumlah negara Asia telah membangkitkan rasa solidaritas dan semangat kemanusiaan di seluruh dunia. Di Inggris, misalnya. Sebuah pengurus masjid di kawasan Finsbury Park, London Utara, yang sekaligus Kantor Pusat Islamic Relief sibuk menggalang dana untuk para korban tragedi kemanusiaan.
Dana yang dihimpun oleh Islamic Relief berasal dari masjid-masjid yang ada di seluruh negara Ratu Elizabeth II. Islamic Relief berencana menyumbang senilai US$ 4 juta. Lebih dari seperempat bantuan itu sudah terkumpul dan sebagian telah dikirim ke negara yang terkena musibah. Dalam mengalang dana, Islamic Relief bekerja sama dengan berbagai organisasi.
Bantuan yang dikirim oleh organisasi aktivis muslim di Inggris ini antara lain obat-obatan dan peralatan medis. Sementara bantuan dalam bentuk uang akan dikirim kemudian dan dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang hancur.
Menurut seorang pengurus Islamic Relief, Wasim Yakub, kebutuhan mendesak untuk daerah-daerah yang terkena bencana adalah menyelamatkan korban yang selamat. Beberapa aktivis juga dikirim guna membantu relawan lokal di negara-negara tujuan. Mereka terdiri dari 2.000 relawan profesional, sejumlah dokter, insinyur, pekerja sosial, dan perawat.
Ternyata bukan kali ini saja organisasi tersebut menolong wilayah yang terkena musibah. Ketika gempa bumi meluluhlantakkan Kota Bam di Iran, akhir 2003, Islamic Relief juga terlibat aktif untuk menolong para korban [baca: Gempa Bumi Mengguncang Iran].(JUM/Rcm)
Dana yang dihimpun oleh Islamic Relief berasal dari masjid-masjid yang ada di seluruh negara Ratu Elizabeth II. Islamic Relief berencana menyumbang senilai US$ 4 juta. Lebih dari seperempat bantuan itu sudah terkumpul dan sebagian telah dikirim ke negara yang terkena musibah. Dalam mengalang dana, Islamic Relief bekerja sama dengan berbagai organisasi.
Bantuan yang dikirim oleh organisasi aktivis muslim di Inggris ini antara lain obat-obatan dan peralatan medis. Sementara bantuan dalam bentuk uang akan dikirim kemudian dan dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang hancur.
Menurut seorang pengurus Islamic Relief, Wasim Yakub, kebutuhan mendesak untuk daerah-daerah yang terkena bencana adalah menyelamatkan korban yang selamat. Beberapa aktivis juga dikirim guna membantu relawan lokal di negara-negara tujuan. Mereka terdiri dari 2.000 relawan profesional, sejumlah dokter, insinyur, pekerja sosial, dan perawat.
Ternyata bukan kali ini saja organisasi tersebut menolong wilayah yang terkena musibah. Ketika gempa bumi meluluhlantakkan Kota Bam di Iran, akhir 2003, Islamic Relief juga terlibat aktif untuk menolong para korban [baca: Gempa Bumi Mengguncang Iran].(JUM/Rcm)