Liputan6.com, New York: Obat penghilang rasa sakit yang banyak beredar di pasaran kerap dijuluki sebagai obat ajaib. Namun, tidak semua obat jenis ini benar-benar aman dikonsumsi. Obat tersebut justru memiliki efek samping gangguan jantung. Hal ini berdasarkan penelitian Merck Research Laboratories di Amerika Serikat, baru-baru ini.
Sejak pertama kali diluncurkan, obat penghilang rasa sakit, seperti Vioxx, Celebrex dan beberapa merek lainnya yang dikenal sebagai obat COX-2 Inhibitor mendapat sambutan yang luar biasa dan dianggap sebagai obat ajaib. Hal ini juga dialami Anita Glover yang didiagnosis menderita penyakit radang sendi atau arthitris. Sang dokter menyarankan Anita mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit Vioxx yang diklaim aman untuk lambung. Namun, suatu hari putra Anita, Robert, menemukannya tergolek lemas dan meninggal akibat serangan jantung. Robert yakin Vioxx yang dikonsumsi sang ibulah sebagai penyebabnya.
Lembaga Pengawasan Obat Amerika Serikat (FDA) berjanji akan menyelidiki kasus ini. Sebelumnya, komunitas medis telah menyatakan khawatir dengan efek samping seperti gangguan jantung pada pengguna Vioxx. Penyelidikan itu terbukti di pengujung tahun silam dan Vioxx ditarik dari peredaran karena menyebabkan gangguan kardiovaskular.
Tiga bulan kemudian, Institut Kanker Nasional setempat menemukan hal yang sama pada para pengguna obat Celebrex. Namun, produsen Celebrex dan Pfizer berkeras, hasil penelitian itu inkonsisten dan tetap memasarkan produknya. Baik Pfizer dan FDA menekankan agar dokter menjelaskan risiko dan efek sampingnya kepada pasien.
Hal serupa ditemui pada obat sejenis buatan Bayer, Aleve. Aleve mengandung Naproxen yang menyebabkan gangguan jantung. Namun, pihak Bayer mengatakan Aleve aman jika dikonsumsi sesuai petunjuk. Terangkatnya masalah ini ke permukaan diharapkan membuat para pengguna obat penghilang rasa sakit meningkatkan kewaspadaan.(DNP/Ijx)
Sejak pertama kali diluncurkan, obat penghilang rasa sakit, seperti Vioxx, Celebrex dan beberapa merek lainnya yang dikenal sebagai obat COX-2 Inhibitor mendapat sambutan yang luar biasa dan dianggap sebagai obat ajaib. Hal ini juga dialami Anita Glover yang didiagnosis menderita penyakit radang sendi atau arthitris. Sang dokter menyarankan Anita mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit Vioxx yang diklaim aman untuk lambung. Namun, suatu hari putra Anita, Robert, menemukannya tergolek lemas dan meninggal akibat serangan jantung. Robert yakin Vioxx yang dikonsumsi sang ibulah sebagai penyebabnya.
Lembaga Pengawasan Obat Amerika Serikat (FDA) berjanji akan menyelidiki kasus ini. Sebelumnya, komunitas medis telah menyatakan khawatir dengan efek samping seperti gangguan jantung pada pengguna Vioxx. Penyelidikan itu terbukti di pengujung tahun silam dan Vioxx ditarik dari peredaran karena menyebabkan gangguan kardiovaskular.
Tiga bulan kemudian, Institut Kanker Nasional setempat menemukan hal yang sama pada para pengguna obat Celebrex. Namun, produsen Celebrex dan Pfizer berkeras, hasil penelitian itu inkonsisten dan tetap memasarkan produknya. Baik Pfizer dan FDA menekankan agar dokter menjelaskan risiko dan efek sampingnya kepada pasien.
Hal serupa ditemui pada obat sejenis buatan Bayer, Aleve. Aleve mengandung Naproxen yang menyebabkan gangguan jantung. Namun, pihak Bayer mengatakan Aleve aman jika dikonsumsi sesuai petunjuk. Terangkatnya masalah ini ke permukaan diharapkan membuat para pengguna obat penghilang rasa sakit meningkatkan kewaspadaan.(DNP/Ijx)