Sukses

Pembajakan Vnukova Airlines Berakhir di Madinah

Polisi Madinah menggagalkan pembajakan yang dilakukan gerilyawan Chechnya di Pesawat Rusia Vnukova Airlines. Aksi itu dilakukan untuk menarik perhatian dunia mengenai konflik di Chechnya.

Liputan6.com, Madinah: Drama pembajakan pesawat Rusia Vnukova Airlines yang mendarat di Madinah, Arab Saudi, Jumat (16/3), berakhir dengan operasi penyerbuan oleh polisi. Interogasi pasca-operasi dan keterangan saksi mata membenarkan dugaan bahwa para pembajak adalah gerilyawan Chechnya.

Operasi itu diawali dengan penyerbuan polisi Madinah dengan memasuki tubuh pesawat Vnukova Airlines dari jendela kokpit dan pintu pesawat. Operasi yang berlangsung beberapa menit itu meletuskan insiden di dalam pesawat. Data menyebutkan, insiden itu mengakibatkan tiga orang tewas dan tujuh orang luka-luka. Namun, 46 dari 174 penumpang pesawat berjalur penerbangan Istambul-Moscow itu telah dilepaskan sebelum didaratkan di Madinah.

Juru bicara Parlemen Rusia di Moskow menyebutkan, pembajak pesawat itu berjumlah empat orang, termasuk satu dari tiga orang yang tewas. Namun, hanya seorang pembajak yang terlihat diborgol polisi seusai operasi tersebut. Orang itu dipastikan adalah mantan Menteri Dalam Negeri Chechnya Aslambik Artsayev. Artsayev yang menjabat sebagai Mendagri Chechnya pada tahun 1998 mengaku melakukan pembajakan itu bersama keponakannya dan dibantu dua orang lain.

Keterlibatan Artsayev itu dibenarkan oleh mantan Ketua Parlemen Chechnya Mohammad Ali yang kini berdomisili di Yordania. Ali menegaskan, Artsayev dan para pembajak lainnya tidak bersenjata dalam aksi tersebut. Pembajakan mereka dimaksudkan untuk menarik perhatian dunia terhadap konflik yang masih berlangsung di Chechnya. Bahkan, mereka hanya ingin menginisiatifkan dialog antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Chechnya Aslan Maskhadov.(PIN/Ula)