Liputan6.com, Baghdad: Tokoh Kurdi, Jalal Talabani dilantik menjadi presiden Irak oleh Dewan Nasional Irak di Baghdad, Kamis (7/4). Talabani menjadi orang nomor satu di Irak setelah berhasil menyapu bersih suara anggota Dewan Nasional Irak yang berjumlah 275 [baca: Jalal Talabani Presiden Irak Baru].
Dalam pidatonya, Talabani meminta kelompok perlawanan Irak yang sebagian dari kubu Sunni memulai perundingan damai. Usaha damai juga diambil Talabani dengan memasukkan tokoh Sunni dalam pemerintahannya. Namun, tawaran ditanggapi dingin. Kelompok Sunni memilih mengambil jarak dengan pemerintahan baru.
Tokoh Sunni Ghazi al Yawer, misalnya, ditunjuk sebagai wakil presiden. Namun posisi tersebut harus ditempatinya bersama dengan tokoh dari Syiah Adel Abdul Mahdi. Sedangkan jabatan perdana menteri telah dipercayakan kepada tokoh Syiah lainnya, Ibrahim al Jaafari.
Kendati baru terbentuk, sejumlah tugas berat telah menanti pemerintahan baru yang menggantikan pemerintah interim bentukan Amerika Serikat. Tugas mereka dalam waktu dekat ini antara lain menyusun Undang-Undang Dasar dan mempersiapkan pemilihan umum nasional Desember mendatang.(JUM/Nlg)
Dalam pidatonya, Talabani meminta kelompok perlawanan Irak yang sebagian dari kubu Sunni memulai perundingan damai. Usaha damai juga diambil Talabani dengan memasukkan tokoh Sunni dalam pemerintahannya. Namun, tawaran ditanggapi dingin. Kelompok Sunni memilih mengambil jarak dengan pemerintahan baru.
Tokoh Sunni Ghazi al Yawer, misalnya, ditunjuk sebagai wakil presiden. Namun posisi tersebut harus ditempatinya bersama dengan tokoh dari Syiah Adel Abdul Mahdi. Sedangkan jabatan perdana menteri telah dipercayakan kepada tokoh Syiah lainnya, Ibrahim al Jaafari.
Kendati baru terbentuk, sejumlah tugas berat telah menanti pemerintahan baru yang menggantikan pemerintah interim bentukan Amerika Serikat. Tugas mereka dalam waktu dekat ini antara lain menyusun Undang-Undang Dasar dan mempersiapkan pemilihan umum nasional Desember mendatang.(JUM/Nlg)