Liputan6.com, Jakarta - Jemaah calon haji asal Indonesia tahun ini dipastikan mendapat menu katering dengan cita rasa nusantara. Bumbu dan koki bersertifikat boga nusantara pun jadi syarat bagi perusahaan katering.
Namun, rupanya para koki atau juru masak kerap kesulitan mendapat bahan olahan, misalnya tempe. Itulah yang terungkap saat Menteri Agama, sekaligus Amirul Hajj Lukman hakim Saifuddin mengunjungi beberapa dapur katering penyedia makanan bagi jemaah calon haji asal Indonesia.
Baca Juga
Dalam kunjungan itu, Lukman bertanya kepada para koki tentang kendala yang dihadapi.
Advertisement
"Apa yang sulit di sini? Apa saja kendala selama memasak untuk jemaah?" tanya Lukman kepada seorang chef asal Indonesia bernama Ucup Saputra.
Mendapat pertanyaan itu, Ucup memberikan penjelasan. Dia mangaku, langkanya produk tempe menjadi salah satu kendala untuk dijadikan menu katering.
"Tempe Pak, sulit didapat," jawab Ucup.
"Sulit bagaimana mas?" Lukman kembali bertanya.
Menurut Ucup, selama ini tempe didapat dari Jeddah dan itu pun harus menunggu cukup lama.
"Tempe itu agak susah, terkadang ada terkadang juga tidak ada. Jadi agak susah," kata Ucup.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Bahan Lain Mudah Didapat
Selain tempe, lanjut dia, bahan makanan yang lain relatif mudah didapat, apalagi bumbu masakan. "Kalau beras, minyak dan bumbu masak itu banyak di sini," tutur Ucup.
Dia mengatakan, sekali memasak, tim yang berjumlah 15 orang harus menyiapkan 1.000 tempe untuk 4.700 porsi. Ucup pun mendapatkan tempe langsung dari penyedia Indonesia.
"Terkadang pas kita dapat jatah masak menu tempe, mereka sulit memastikan apakah bisa dikirim atau tidak. Tapi saya kejar terus biar diusahakan ada," tandas Ucup.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement