Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia memasuki Mina sejak Selasa, 21 Agustus 2018 waktu Arab Saudi (WAS). Mereka mulai melaksanakan prosesi lempar jumrah. Meski begitu, jemaah haji harus memperhatikan waktu-waktu dilarangnya melempar jumrah.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah untuk memperhatikan jam pelemparan jumrah. Pengaturan itu untuk menghindari penumpukan jemaah di satu tempat.
Baca Juga
Kepala PPIH Daker Madinah, Mohammad Khanif mengatakan, muassasah Arab Saudi telah menetapkan waktu-waktu terlarang bagi jemaah haji Indonesia untuk melempar jumrah.
Advertisement
Untuk tanggal 10 Zulhijah atau 21 Agustus 2018, jam terlarang itu dimulai pukul 06.00 sampai 10.30 WAS.
Lalu, pada 11 Zulhijah atau 22 Agustus 2018, jam larangan dimulai pukul 14.00 sampai 18.00 WAS. Terakhir, yakni 12 Zulhijah atau 23 Agustus 2018, jemaah haji Indonesia tidak boleh melempar jumrah, pada pukul 10.30 sampai 14.00 WAS.
"Pihak muassasah Arab Saudi meminta PPIH dapat mengendalikan jemaah Mina Jadid agar tidak keluar sebelum jadwal secara tidak teratur," ujar Khanif.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:Â
Banyak yang Tersesat
Khanif meminta tim perlindungan jemaah menertibkan jemaah yang melanggar aturan. Kabar terakhir yang diterima di Mina, jemaah haji Indonesia banyak yang tersesat saat hendak menuju jimarat untuk melempar jumrah.
Salah satu kasusnya yaitu 30 jemaah haji dari kloter 13 Embarkasi Palembang. Mereka tersesat hingga ke rumah sakit Mina saat hendak melempar jumrah. Rombongan tersebut akhirnya beristirahat karena beberapa orang sudah tidak kuat berjalan.
"Di Mina Al Wadi, seorang haji pingsan karena kelelahan. Petugas haji dari Tim Gerak Cepat (TGC) segera membawa jemaah tersebut ke maktab 10 untuk ditangani," ucapnya.
Lalu ada juga, kata Khanif, lima orang dari kloter 8 Embarkasi Batam yang hilang dari maktab. Petugas haji dari daker Madinah, Eka Linda meminta bantuan tim linjam.
"Lima orang itu tidak pulang sejak pukul dua dini hari," tutur Eka Linda.
Kasi Linjam Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun mengatakan, penumpukan jemaah terjadi di depan terowongan Mina, pada pukul 12.05 WAS. Jemaah haji merangsek menuju jamarat.
Banyak yang mengenakan payung berwarna-warni. "Masya Allah, padat sekali. Jemaah tetap merangsek memaksakan diri menuju jamarat," kata Maskat.
Â
Advertisement
Ribuan Orang ke Mina
Sementara itu, petugas haji yang bergabung dalam tim Mobile Crisis Rescue (MCR) Subhan Ali Jafar mengatakan, ribuan orang bergerak memasuki terowongan Mina sejak Selasa, 21 Agustus 2018, pukul 01.00 WAS.
Dia mengatakan, jemaah Indonesia yang semestinya berangkat ke Mina saat siang, ternyata juga terlihat. Akibatnya, kata Subhan, mereka berbaur dengan jemaah haji dari negara lain.
"Agak mengkhawatirkan, jemaah Indonesia berdesak-desakan dengan jamaah haji negara lain yang badannya lebih gede itu," kata Subhan.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci