Sukses

Jemaah Haji Sakit akan Diutamakan Pulang ke Indonesia Lebih Dahulu

Keberangkatan jemaah haji yang sakit akan disesuaikan dengan ketersediaan kursi pada kloter-kloter awal kepulangan.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia yang menderita sakit di Tanah Suci akan diprioritaskan kepulangannya ke Tanah Air. Hal ini disampaikan oleh Kepala Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat.

Menurut Arsyad, keberangkatan mereka akan disesuaikan dengan ketersediaan kursi pada kloter-kloter awal kepulangan.

"Jemaah yang sakit tentu mendapat prioritas kepulangan ke Tanah Air lebih cepat dan masuk dalam kategori jemaah tanazul," ujar Arsyad, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Senin (27/8/2018).

Ia mengatakan, pihaknya akan menyisir kekosongan kursi pada jemaah haji yang akan pulang pada kloter-kloter awal untuk diisi tempatnya oleh jemaah sakit yang akan dipulangkan.

"Kekosongan kursi rombongan jemaah yang pulang ke Tanah Air dimungkinkan karena ada anggota kelompok terbang bersangkutan meninggal dunia atau berhalangan pulang bersama rombongan mereka," ucapnya.

Menurut Arsyad, nantinya jemaah sakit yang akan dipulangkan pada gelombang pertama ini akan didorong dari lokasinya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah atau rumah sakit Arab Saudi ke KKHI Jeddah di Madinatul Hujjaj.

Di KKHI Jeddah, kata dia, akan ada proses stabilisasi terlebih dahulu. Bila dinyatakan bisa terbang, jemaah haji akan langsung diberangkatkan ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

"Akan ada pemeriksaan terakhir dari pihak kesehatan bandara menjelang naik pesawat. Pihak bandara dan maskapai ingin memastikan bahwa jemaah sakit tersebut tidak bermasalah selama dalam perjalanan," kata Arsyad.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

2 dari 2 halaman

Jemaah Haji akan Diobservasi

Arsyad menyampaikan, petugas kesehatan juga nantinya akan mengobservasi apakah jemaah bersangkutan perlu dibaringkan selama penerbangan atau cukup dengan kursi tunggal.

Hal tersebut, kata dia, kemudian dikoordinasikan dengan pihak Daker Bandara guna memastikan ketersediaan tempat duduk.

"Pada akhir pemulangan jemaah ke Indonesia, ketika penerbangan ke debarkasi tertentu sudah habis, ada kemungkinan jemaah sakit tak tiba di bandara tempatnya berangkat. Pihak Kementerian Agama akan memfasilitasi kepulangannya ke bandara tujuan," terang Arsyad.

Sementara itu, sejauh ini, KKHI Makkah mencatat telah melayani sebanyak 2.264 jemaah haji.

"Dari jumlah itu, yang sempat dirawat sebanyak 654 jemaah dan yang masih dirawat sampai saat ini sebanyak 288 jemaah," tutur Kepala KKHI Makkah dr Nirwan Satriya.

"Sedangkan yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi sebanyak 102 jemaah. Sementara jumlah jemaah yang wafat di Tanah Air hingga 26 Agustus tercatat sebanyak 160 jemaah," pungkasnya.