Sukses

Penyelenggara Haji Khusus Diminta Cermat Tangani Koper Jemaah Indonesia

Agar tidak tercecer, Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) diminta untuk menyosialisasikan kepada jemaah haji sejak dini agar tidak memasukkan air zamzam ke dalam bagasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) untuk cermat dalam menangani bagasi jemaahnya dan memastikan bagasi jemaah terangkut.

Hal ini disampaikan Kepala Daerah Kerja Airport, Arsyad Hidayat, di Jeddah. Dirinya merasa perlu mengingatkan karena ada beberapa bagasi jemaah haji khusus yang tidak terangkut oleh pesawat yang membawa jemaahnya.

Meskipun, kata dia, kasus yang banyak terjadi adalah bagasi jemaah haji nonkuota atau furoda yang diberangkatkan oleh travel tidak berizin. Namun begitu, Arsyad berharap PIHK dapat lebih memperhatikan, supaya jemaahnya tidak mengalami hal serupa.

"Jangan sampai barang berharga jemaah tercecer hanya karena kelalaian travel. Kasihan jemaah yang sudah membelanjakan uangnya untuk membeli kenang-kenangan atau oleh-oleh kalau harus pulang dengan tangan hampa setibanya di Tanah Air," ujar Arsyad, seperti dikutip dari laman www.haji.kemenag.go.id, Senin (3/9/2018).

Agar tidak tercecer, Arsyad meminta PIHK untuk menyosialisasikan kepada jemaah haji sejak dini agar tidak memasukkan air zamzam di dalam bagasi.

Hal tesebut, kata dia, karena berpotensi diturunkan oleh pihak maskapai dan agar tidak melebihi batas berat bagasi yang ditetapkan untuk jemaah haji.

"Selain itu, PIHK juga dapat memperkuat jajaran tim handling-nya agar dapat menangani poses pengangkutan bagasi. Jangan semua dilakukan oleh pembimbing," kata Arsyad.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

2 dari 2 halaman

Barang Tercecer

Arsyad mengatakan barang-barang yang tertinggal itu dikategorikan sebagai barang tercecer (barcer) dan jika tidak diambil oleh jemaah, travel atau perwakilannya barcer akan disumbangkan untuk kegiatan sosial.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan PIHK Daker Bandara Zakaria Anshori mengatakan, kasus barang tercecer banyak menimpa jemaah haji furoda.

"Sampai hari kedelapan masa pemulangan haji khusus ini, hanya ada satu kasus bagasi tercecer yang menimpa jemaah PIHK. Untungnya masih ada rombongan berikutnya dari PIHK tersebut sehingga bisa dititipkan," tutur Zakaria.

Ia mengatakan, hingga Sabtu 1 September 2018 malam, tercatat 8.611 jemaah haji khusus telah dipulangkan oleh 69 PIHK. Sebanyak 8.029 jemaah pulang melalui Bandara Jeddah dan 582 melalui Bandara Madinah. Proses pemulangan ini akan berlangsung hingga tanggal 13 September 2018.

"Alhamdulillah sejauh ini proses pemulangan jemaah haji khusus relatif lancar. Semoga seterusnya juga akan lancar," pungkas Zakaria.