Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) telah memulangkan seluruh jemaah haji khusus Indonesia. Jumlah jemaah dan petugas yang meninggalkan Arab Saudi sebanyak 16.814 orang atau 99,8 persen dari jemaah haji khusus yang tiba di Arab Saudi.
Jumlah keseluruhan jemaah haji adalah 16.840 orang. Angka itu termasuk satu orang jemaah PT Primas (Kosorsium PT. Dewi Serasi) yang wafat di atas pesawat sebelum mendarat di Tanah Air dan masih bisa bertambah karena masih terdapat 5 jemaah yang menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Baca Juga
Empat dari jemaah yang sakit di rawat di Madinah, sedangkan satu orang dirawat di Makkah. Sementara itu, 21 orang jemaah haji khusus meninggal dunia selama di Arab Saudi.
Advertisement
"Kita bersyukur bahwa proses pemulangan jemaah haji khusus telah selesai, meskipun kita tetap berharap bahwa kelima jemaah yang sakit dapat segera dipulangkan ke tengah keluarga mereka. Kita bersyukur karena secara umum proses pemulangan relatif lancar," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Airport Arsyad Hidayat di Madinah, seperti dilansir dari laman www.haji.kemenag.go.id, Jumat (14/9/2018).
Meski demikian, Arsyad berharap PIHK tidak berpuas diri dengan suksesnya penyelenggaraan haji khusus tahun ini. Menurutnya, masih banyak sisi yang perlu ditingkatkan, misalnya mengenai handling barang bawaan.
Lebih lanjut, Arsyad berpesan agar ke depan PIHK dapat memperkuat tim handling, supaya kasus tercecernya barang bawaan dapat diminimalisir.
"Kami mengapresiasi keberadaan tim handling asosiasi yang sangat membantu para anggotanya, bukan hanya mengurusi masalah handling, tetapi juga mengarahkan pada jemaah haji di bandara dan penghubung dengan petugas Daker Airport," ucapnya.
"Masalahnya tidak semua asosiasi mempunyai tim handling, dan bahkan tidak semua PIHK bersedia menggunakan tim handling yang disiapkan oleh asosiasi. Ini disayangkan karena keberadaan mereka cukup membantu," sambung Arsyad.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Tugas Belum Selesai
Senada dengan Arsyad, Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus PPIH Arab Saudi, Mulyo Widodo juga mengingatkan, tugas PIHK belum sepenuhnya selesai.
"Masih terdapat lima jemaah yang terpaksa ditinggal karena sedang sakit. PIHK harus tetap memulangkan mereka apabila kesehatan mereka sudah memungkinkan. Kami akan memonitor perkembangan mereka dan memastikan mereka akan dipulangkan setelah laik terbang secara medis," kata Mulyo.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan PIHK Daker Airport, Zakaria Anshori mengatakan, proses kepulangan jemaah berlangsung sejatinya selama 17 hari dari tanggal 26 Agustus 2018 (PT Ananda Nurul Haromain) hingga tanggal 11 september 2018 oleh PT Madani Prabu Jaya.
"Namun jumlah harinya bertambah menjadi 19 hari karena adanya jemaah yang sakit, yang baru bisa dipulangkan pada tanggal 13 September 2018, yaitu dua orang jemaah PT Al Haramain Jaya Wisata melalui Bandara Madinah," terang dia.
Menurut Zakaria, pemulangan jemaah haji khusus tetap menggunakan 8 maskapai penerbangan, yaitu: Garuda Indonesia (GA), Saudia (SV), Emirates (EK), Ettihad (EY), Turkish (TK), Scoot Tiger (TR), Oman Air (WY), dan SriLankan (UL).
"Saudia Airline mendominasi pengangkutan jemaah haji dengan memulangkan 9.015 jemaah (53,6 persen), lebih banyak dibanding fase kedatangan (8.955 jemaah atau 53,2 persen)," jelas Zakaria.
Mereka, lanjut dia, diberangkatkan dari Arab Saudi melalui dua bandara, yaitu Bandara King Abdul Aziz Jeddah (12.860 org atau 76,5 persen) dan sisanya sebanyak 3.954 melalui Bandara Amir Muhammad di Madinah.
"Kami megucapkan terima kasih atas kerjasama Seksi Pengawasan PIHK Daker Madinah dalam melakukan monitoring di Bandara Madinah," tutupnya.
Advertisement