Liputan6.com, Jakarta - Seluruh umat islam yang berada di penjuru dunia memiliki satu kiblat dalam melaksanakan ibadah yaitu Kakbah. Kakbah merupakan bangunan yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Tinggi Kakbah sekitar 15 meter, panjang sisi sebelah selatan 22.10 meter, panjang sisi utara 9.92 meter, sisi sebelah selatan 25.10 meter dan sisi sebelah timur sekitar 11.88 meter.
Dilansir dari buku Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita karya Ablah Muhammad al-Kahlawi bahwa pintu di sisi sebelah timur dengan tinggi sekitar 2 meter dari tanah, terbuat dari emas murni dan bertuliskan ayat-ayat Alquran yang dibuat pada masa pemerintahan Khalid ibn Abd al Aziz.
Baca Juga
Dinding Kakbah bagian bawah ditopang dengan tembok kuat yang terbuat dari batu marmer. Tembok tersebut melingkar mengitari Kakbah dan Syadzarwan. Dalam buku yang sama juga disebutkan, menurut mazhab Syafii dan Maliki, tembok Syadzarwan termasuk bagian Kakbah sehingga jemaah haji yang melaksanakan tawaf harus berada di luarnya. Sedangkan pernyataan sebaliknya diungkapkan oleh mazhab Hanafi yang menurutnya, tembok Syadzarwan bukan merupakan bagian Kakbah.
Advertisement
Ada pula doa yang dianjurkan pada buku Sejarah Haji & Manasik karya Halimi Zuhdy saat melihat Baitullah atau Kakbah yaitu:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ واللُه أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَدَارُكَ دَارُ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ الَّلهُمَّ إِنَّ هَذَا بَيْتُكَ عَظَّمْتَهُ وَكَرَّمْتَهُ وَشَرَّفْتَهُ اللَّهُمَ فَزِدْهُ تَعْظِيمًا وَزِدْهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَزِدْهُ مَهَابَةً وَزِدْ مَنْ حَجَّهُ بِرًّا وَكَرَامَةً اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَأَدْخِلْنِي جَنَّتَكَ وَأَعِذْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Laa ilaha illallaha, allahu akbar, allahuma antas salam wa minkas salam wa darukas salam, tabaarakta ya dzal jalali wal ikram, allahuma inna hadza baituka ‘adzdzamtahu wa karamtahu wa syarriftahuK allahuma fazidhu ta’dziman wa zidhu tasyrifan wa takriman wa zidhu mahabatan wa zid man hajjahu birran wa karamatan, allahumaftah li abwaba rahmatik wa adkhilni jannataka wa a’idzni minasy syaithanirrajim
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, Engkalah keselamatan, dari-Mu keselamatan dan rumah-Mu adalah rumah penuh keselamatan. Maha Suci Engkau, Wahai Dzat Pemilik Keagungan dan kemuliaan. Ya Allah sesungguhnya ini adlah rumah-Mu yang telah Engkau anugerahi keagungan, kemuliaan dan kehormatan. Ya Allah maka dari itu tambahkanlah keagungannya, tambahkan kemulian dan kehomatannya, tambahkan wibawanya dan tambahkan kebaikan dan kehormatan bagi orang yang pergi menuju ke sana. Ya Allah. bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu dan masukkanlah aku ke dalam surga-Mu serta lindungilah aku dari godaan setan yang terkutuk."
1. Isi Dalam Kakbah, Berlapis Kain Sutra hingga Emas.
Dilansir dari buku Perjalanan Ruhani Sepanjang Masa karya Ablah Muhammad al-Kahlawi, bagian tengah dalam Kakbah terdapat tiga pilar dari kayu gaharu terbaik. Panjang satu pilar sekitar seperempat meter atau setengah meter berwarna campuran antara merah dan kuning. Ketiga pilar ini berjejer lurus dari utara ke selatan. Pada sekitar tahun 2000-an, bagian bawah ketiga pilar retak, kemudian diperbaiki dengan diberi kayu melingkar di sekelilingnya.
Atap dalam Kakbah penuh dengan ukiran mengagumkan, serta diberi lampu-lampu indah yang terbuat dari emas murni dan dari perhiasan indah lainnya. Lantai Kakbah dibuat dari batu pualam putih. Sedangkan dinding Kakbah bagian dalam, dibalut dengan batu pualam warna-warni dan dihiasi dengan ukiran bergaya Arab. Terdapat tujuh papan yang menempel di dinding ini yang bertuliskan nama nama orang yang pernah merenovasi atau menambahkan sesuatu yang baru di dalam Kakbah atau Masjidil Haram.
Di dalam Kakbah juga digantungkan beberapa lembar kain sutra berwarna kemerah-merahan bertuliskan lafaz kalimat syahadat. Sedangkan di sisi sebelah kanan dalam Kakbah atau di sebelah pojok rukum timur laut, terdapat sebuah pintu bernama Bab al Tawbah (pintu taubat) yang dibungkus dengan kain sutra. Panjang bagian dalam Kakbah dari tengah dinding sebelah timur ke tengah dinding sebelah barat adalah 10,5 meter.
Advertisement
2. Kisah Unik tentang Kiswah.
Kakbah aslinya merupakan bangunan yang tersusun dari batu dan tertutup oleh kain berlapis emas yang disebut kiswah. Kain ini biasanya diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhjjah, hari ketika jamaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim haji. Nama kiswah dalam bahasa Arab berarti selubung atau kain yang dikenakan pada peti dan seasal dengan kata kisui dalam bahasa Ibrani.
Pada masa Bani Umayyah, kain penutup Kakbah atau kiswah diganti dua kali selama satu tahun yaitu saat Asyura dan akhir Ramadan dan tidak selalu berwarna hitam. Pada zaman Fatimiyin, Kiswah Kakbah pernah berwarna putih. Selanjutnya, pada zaman Bani Abbasiyayah kiswah pernah berwarna merah.
Setiap tahun, kiswah Kakbah lama diangkat, dipotong-potong menjadi beberapa bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, pejabat Muslim asing yang berkunjung, dan organisasi asing.
3. Keistimewaan Hajar Aswad.
Hajar aswad berada di sudut Kakbah sebelah tenggara dan diletakkan oleh Nabi Ibrahim di atas fondasi fondasi dasar Baitullah yang telah dia tinggalkan bersama putranya, Nabi Ismail. Hajar Aswad memiliki berbagai keistimewaan dan keutamaan.
Dilansir dari buku Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita karya Ablah Muhammad al-Kahlawi bahwa terdapat 6 keistimewaan hajar aswad yang jarang diketahui banyak masyarakat sebagai berikut yaitu berasal dari bebatuan surga, terletak di tempat paling mulia di dalam Baitullah, satu satunya batu yang sangat dianjurkan untuk dikecup dan di usap, menjadi titik awal dimulainya tawaf di sekeliling Kakbah, Menjadi saksi di hari kiamat bagi orang yang mengusapnya dengan benar, dikatakan sebagai tangan kanan Allah SWT di bumi yang bisa dijabat oleh hambanya.
Advertisement
4. Keistimewaan Berdoa di Hijir Ismail.
Dilansir dari buku Sejarah Haji & Manasik karya Halimi Zuhdy bahwa hal tersebut diriwayatkan dalam suatu kisah. Sewaktu ketika Aisyah ra sangat menginginkan salat didalam Kakbah, namun suaminya Rasuluallah menarik tangannya dan membawanya ke dalam Hijir Ismail dan berkata untuk salat didalamnya karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Kakbah.
Pada dasarnya Hijir Ismail adalah dinding yang terletak di utara Kakbah. Ia berbentuk setengah lingkaran. Disebut Hijir Ismail, karena dalam sejarah Nabi Ibrahim pernah membuat satu tempat berteduh yang terbuat dari pohon arok di samping Kakbah yang ditempati oleh Nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar. Setengah lingkaran Hijr Ismail membentang sepanjang 21,57 meter. Garis tengah dari Rukun Hajar Iraqi dan Rukun Syami 11,94 meter, dan dinding dari Kakbah ke bagian dinding dalam 8,42 meter.
5. Keutamaan Mengusap Sudut Yamani
Selain menyentuh Hajar Aswad, ada satu tempat yang menjadi perhatian jemaah haji dan umrah untuk disentuh yaitu Sudut Yamani. Perjuangan menyentuh Sudut Yamani tidak sesulit menyentuh atau mencium Hajar Aswad. Bahkan, calon haji dapat menyentuh atau mencium Sudut Yamani setiap kali putaran thawaf.
Dilansir dari buku Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita karya Ablah Muhammad al-Kahlawi, Sudut Yamani adalah sudut Kakbah sebelah barat daya dan terletak di atas fondasi-fondasi awal Baitullah. Ablah mengatakan dalam bukunya bahwa Sudut Yamani memiliki sejumlah keistimewaan. Sudut Yamani sering kali diusap oleh Rasulullah dengan tangannya yang mulia, yang kemudian diikuti semua sahabat Rasulullah.
Reporter : Nabila Bilqis
Advertisement