Liputan6.com, Jakarta - Pada praktiknya, pelaksanaan haji tidak semudah yang diteorikan. Sebab saat berhaji, akan berkumpul jutaan orang yang datang dari berbagai negara di Tanah Suci.
Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji, misalnya kehilangan barang, uang, dan tersesat saat pulang ke maktab atau hilang.
Baca Juga
Â
Advertisement
Dilansir dari buku Displin Berhaji Menuju Haji Mabrur karya H.A. Tabrani Rusyan, dalam melakukan ibadah haji, ada upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketaatan. Sehingga, ibadah haji yang dilakukan akan teratur dan terarah.
Selain itu, tujuan haji yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. Berikut sejumlah alasan pentingnya displin berhaji agar bisa beribadah dengan khusyuk:
1. Jemaah daji dapat terarah,tertib, dan terartur dalam melaksanakan ibadah haji sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal,yaitu haji mabrur.
2. Jemaah haji menjadi lebih giat sehingga apa yang dilakukannya menghasilkan sesuatu yang berguna.
3. Kualitas kegiatan jemaah haji dapat meningkat karena jemaah haji lebih peka terhadap pengaruh yang sifatnya negatif.
4. Kegiatan jemaah haji bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5. Suasana dan situasi jemaah haji dalam ibadahnya mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kualitas Jemaah Haji
Â
Tabrani Rusyan juga memaparkan, kualitas jemaah haji merupakan tantangan yang perlu dihadapi, karena karakternya mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor itu seperti ekonomi, perilaku, maupun lainnya. Oleh karenanya, displin perlu dibina, dikembangkan, dan dibangun ke arah yang kondusif, sehingga jemaah haji dapat terarah, tertib, dam teratur untuk mencapai haji mabrur.
Â
(Desti Gusrina)
Â
Advertisement