Sukses

Layanan Bus Salawat Jemaah Haji Indonesia Mulai Beroperasi Kembali

Saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, bus salwat ditarik sementara oleh perusahaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bus salawat di Kota Makkah siap kembali melayani jemaah haji Indonesia yang akan beribadah ke Masjidil Haram setelah selama 5 hari pelaksanaan puncak ibadah haji menghentikan layanannya.

Menurut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid, bus salawat mulai aktif hari ini, Kamis (15/8/2019).

"Saat ini kami sedang menurunkan tim untuk berkoordinasi dengan syarikah mendata ulang bus yang ditarik untuk angkutan masyair (puncak ibadah haji)," ujar Subhan, seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), bus-bus ditarik oleh perusahaan pengangkutannya untuk digunakan sebagai moda transportasi jemaah ke tiga tempat tersebut.

Oleh karena itu, kata Subhan, layanan bus salawat bagi jemaah haji Indonesia pun dihentikan secara total.

"Kami sedang data karena kemarin ada stiker di bus-bus Indonesia yang ditutup dengan stiker selama masyair, ini diupayakan agar stiker Indonesia di bus terlihat kembali," ucap Subhan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Layanan Bus Salawat

Bus salawat dioperasikan oleh penyelenggara ibadah haji Indonesia untuk melayani jemaah Indonesia yang tinggal di 7 zona dengan tujuan Masjidil Haram.

Bus tersebut memiliki 9 rute dengan lebih dari 400 unit bus berkapasitas besar.