Sukses

Produk Mahal pun Mengandung Merkuri

Bagi konsumen yang menginginkan kulit bersih dan mulus, jangan sembarang memilih produk kosmetik. Dari produk yang beredar, Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan 27 jenis kosmetik mengandung bahan berbahaya dan zat warna.

Liputan6.com, Jakarta: Berdasarkan penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan, saat ini ada 11 produk impor asal Cina dan Jepang, delapan produk lokal, dan delapan produk tak jelas asalnya. Pada daftar kosmetik berbahaya juga terdapat kosmetika berharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Demikian dikemukakan Kepala BPOM Husniah R. Thamrin di Jakarta, Rabu (26/11).

Puluhan kosmetik itu mulai dari produk Doctor Kayama whitening day cream yang sempat menggunakan bintang iklannya sejumlah artis Indonesia. Serta, produk blossom yang diedarkan dengan sistem penjualan berjenjang atau MLM, tapi ternyata dinyatakan tidak terdaftar di BPOM. Sebagian besar produk kosmetik itu positif mengandung merkuri dan zat pewarna rhodamine yang berbahaya [baca: Puluhan Kosmetik Berbahaya Masih Beredar].

Di Klinik Dr Kayama Japan di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ternyata tak ada aktivitas. Menurut petugas keamanan, sudah dua bulan klinik tersebut ditutup. Adapun produk Doctor Kayama umumnya dijual per paket rata-rata Rp 2,5 juta. Dan dari penelusuran BPOM, ternyata tidak ada pabrik Doctor Kayama di Jepang.

Bukan kali ini saja ada temuan kosmetik berbahaya. Konsumen pun diminta teliti memilih kosmetik. Paling tidak, pastikan ada izin BPOM tertera pada kemasan produk.(ANS/Sufiani Tanjung dan Triwibowo)