Liputan6.com, Jakarta Sebagai operator atau badan hukum, BPJS Kesehatan bertugas mulia namun membuat pusing pelaksana lapangan. Maka itu, silaturahmi dengan BPJS Kesehatan dinilai penting guna menumbuhkan saling pengertian.
Â
Baca Juga
Demikian disampaikan Ketua Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Agum Gumelar saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi BPJS Kesehatan dengan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) dalam rangka sosialisasi JKN di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Advertisement
Â
Menurut Agum, transformasi PT. Askes ke BPJS ini ada pada satu masa yang sensitif dan rawan. Dan masa ini lebih rawan lagi karena suasana euforia reformasi. "Kalau kita simak, reformasi yang kita kumandangkan ada yang positif dan negatif.
Â
Positifnya, kita hidup lebih demokratis, lebih menghargai HAM (Hak Asasi Manusia), lebih transparan. Itu hasil positif reformasi. Dampak negatifnya, ada satu sikap seolah apapun benar atas nama reformasi seperti melanggar aturan alasannya reformasi, melawan aparat alasannya reformasi," kata Agum.
Â
Sedangkan meninjau masalah BPJS Kesehatan, Agum menilai bahwa ini adalah program pemerintah yang harus dipatuhi meski yang selalu masalah sosialisasi. "Waktu mepet, sosialisasi tidak efektif sehingga kendala ini mewarnai suasana kini. Tapi hal-hal yang membuat ragu, tidak mengerti, mari kita bicarakan. Insya Allah dengan keterbukaan, produk ini akan menghasilkan satu bahan yang bisa kita sebar luaskan," jelasnya.