Liputan6.com, Ciracas Indonesia masih menghadapi tantangan yang cukup besar mengenai pemenuhan gizi seimbang bagi pertumbuhan anak, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Dari hasil South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) yang dilakukan pada 2011, diketahui bahwa masih banyak anak yang mengalami permasalahan gizi.Menurut Ketua SEANUTS, Sandjaja MPH Dr.PH, hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG), konsumsi semua zat gizi seperti energi, protein, vitamin dan mineral pada anak-anak cenderung sangat kurang."Selain itu, keseimbangan asupan vitamin D dan aktivitas di luar ruangan juga masih kurang, sehingga menjadikan pertumbuhan anak kurang optimal," kata Sandjaja dalam diskusi bertema `Nutrisi Terjangkau Untuk Membantu Penanganan Masalah Gizi Kurang Untuk Anak Usia Sekolah` di Audiotorium Frisian Flag, Ciracas, Jawa Barat, Rabu (26/2/2014)Kondisi pertumbuhan anak di Indonesia, lanjut dia, berkaitan erat dengan bagaimana pola asupan makanan masyarakat kita. Tak hanya itu, dari hasil penelitian itu juga diketahui bahwa sebesar 60 sampai 85 persen dari sampel usia sekolah 5 sampai 12 tahun jarang mengonsumsi susu.
Kurang Gizi, Masalah Utama Anak-anak di Indonesia
Dari hasil SEANUTS tahun 2011 diketahui bahwa masih banyak anak yang mengalami permasalahan gizi.
Advertisement