Sukses

Masyarakat Jangan Terhasut Produk Stem Cell dari Luar Negeri

Potensi stem cell atau sel punca yang begitu sangat menjanjikan sebagai terapi berbagai jenis penyakit, membuatnya begitu populer.

Liputan6.com, Bogor Potensi stem cell atau sel punca yang begitu sangat menjanjikan sebagai terapi berbagai jenis penyakit, membuatnya begitu populer di Indonesia. Bahkan kini, stem cell seolah menjadi gaya hidup di kalangan masyarakatnya.

Karena alasan ini yang pada akhirnya membuat Indonesia menjadi sasaran empuk pihak luar untuk menjajakan produk dagangannya, yang diklaim memiliki kandungan bahan alami stem cell dan memiliki manfaat sama seperti stem cell pada umumnya.

Peneliti dari Stemcell and Cancer Institute (SCI) Kalbe Farma, Indra Bachtiar, PhD mengingatkan, untuk tidak mudah terhasut dan membeli produk apa saja yang dipercaya memiliki kandungan stem cell di dalamnya.

"Ada produk yang katanya dari stem cell dan bisa dimakan. Lalu ada juga stem cell dari apel, dan stem cell dari anggur. Sedangkan pada prinsipnya, stem cell itu sendiri adalah sel hidup. Stem cell manusia ya buat manusia, masa stem cell dari buah-buahan untuk manusia?" kata Indra menjelaskan dalam media workshop bertema 'Stem Cell Technology For a Better Life' di Novotel Bogor, Jawa Barat, ditulis Minggu (8/3/2014)

"Logikanya itu sederhana, tapi entah mengapa laku. Itulah yang saya katakan, di sini stem cell itu dijadikan lifestyle. Dan bangga kalau berurusan dengan stem cell. Seharusnya tidak perlu seperti itu," kata dia menambahkan.

Indra juga menceritakan,  salah seorang kerabat yang bekerja dalam bidang stem cell pernah mengatakan, kalau orang Indonesia mampu merogoh kocek tak sedikit tiap bulannya hanya untuk biaya stem cell yang dia simpan di negara tetangga, Singapura.

"Tak heran kalau pada akhirnya membuat masyarakat kita jadi sasaran empuk produk-produk luar dan liar," kata dia menerangkan.

Dalam kesempatan itu General Manager Business Development PT Biopharma Unit Usaha PT Kalbe Farma Tbk, dr. Sandy Qlintang mengatakan bahwa masih ada saja pengusaha yang nekat dan berbuat curang membuka usaha klinik kecantikan yang diklaim menggunakan stem cell tanpa adanya surat edaran dan izin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Padahal, untuk membuka laboratorium dan bank penyimpanan stem cell, diwajibkan untuk melapor terlebih dulu, demi mendapatkan izin resmi dan waktunya tidak sebentar.

"Yang di klinik kecantikan tersebut harga yang ditawarkan tak murah, cukup mahal. Ini black market, dan masyarakat harus hati-hati," kata dr. Sandy menjelaskan.

"Bahkan ada yang mengaku kalau stem cell yang digunakan berasal dari rusa dan binatang jenis lainnya. Diharapkan, masyarakat tidak mudah tertipu akan hal itu," lanjut dr Sandy.

Stem cell merupakan sel yang belum memiliki bentuk, dan memiliki 2 sifat, yaitu mampu memperbanyak diri dan bisa terkendali. Selain membentuk, stem cell juga dapat memperbaiki.

Dalam kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain, stem cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang. Misalnya saja sel saraf, sel otot jantung, sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.

Sedangkan kemampuannya dalam memperbarui dirinya sendiri, stem cell dapat membuat salinan sel yang sama persis dengan dirinya, melalui pembelahan sel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.