Sukses

Pria dengan Otot `Popeye`, Rahasianya Bukan Bayam Tapi Alkohol

Binaragawan Brasil Arlindo de Souza memiliki otot layaknya Popeye. Tapi bisep sebesar 29 inci ini bukan hasil makan bayam atau angkat beban.

Liputan6.com, Jakarta Binaragawan Brasil Arlindo de Souza memiliki otot layaknya `Popeye`. Tapi otot bisep sebesar 29 inci ini bukan hasil makan bayam atau angkat beban. Pria berusia 43 tahun itu mendapat otot-otot yang kekar dengan menyuntikkan ramuan minyak mineral dan alkohol ke dalam tubuhnya. Usai menyuntikkan filler tersebut, ototnya pun membengkak.

Pria yang dikenal dengan `The Mountain` itu ternyata tak bisa mengangkat beban yang melebihi beratnya sebelum ia memulai memiliki otot buatan dua tahun lalu.

Arlindo memang ingin menjadi pria besar di gym lokal di Olinda, Brasil. Untuk mewujudkannya, ia minum steroid, hormon, dan vitamin kuda.  Seorang temannya di gym malah menyarankan Arlindo mencoba memperbesar badan dengan minyak karena memiliki keuntungan lebih.

"Orang itu memberikannya kepadaku. Ia mengatakan, `Ambil ini, akan membuat Anda besar dalam beberapa hari," kata Arlindo seperti dilansir Mirror, Rabu (12/3/2014).

Minyak tersebut kemudian disuntikkan di lengannya dan kemudian membengkak. "Sejujurnya saya tak merasakan apa-apa. Terkadang sedikit pusing tapi tak ada lagi selain itu," kata Arlindo.

Suntikan seperti yang dilakukan De Souza berisiko besar untuk binaragawan. Dokter mengatakan, suntikan sering membuat malapetaka pada jaringan otot dan menyebabkan pembentukan abses multipel yang bisa menyebabkan amputasi dan kematian.

Arlindo mengatakan, masalah tersebut bisa muncul karena orang tak tahu bagaimana menyuntikkan ramuan pembangun otot palsu itu dengan benar.

"Kebanyakan orang yang memakainya tak tahu bagaimana memakainya. Mereka menggunakan sembarangan ke pembuluh darah tua. Beberapa akhirnya kehilangan lengan, yang lain membutuhkan operasi, beberapa bahkan kehilangan nyawa," katanya.

Itulah yang terjadi pada almarhum teman baik de Sauza, Paulinho. "Saya menarankan jangan ada yang memakai minyak ini," kata Arlindo.

Menurut pengakuannya, ia tak lagi menyuntik dirinya. Tapi, keinginan untuk melakukannya selalu terpikirkan. Arlindo menyadari risiko yang ia dapatkan. Ia sudah mencari pengobatan medis, tapi dokter tak ingin mengoperasinya karena ia melakukan sendiri. "Bagi saya itu sesuatu yang normal dan sudah saya terima," katanya.