Liputan6.com, Jakarta Tanpa disadari terkadang orangtua hanya mementingkan nilai pelajaran tanpa melihat keunikan lain yang dimiliki sang anak. Maka, ketika nilai-nilai sekolah menurun, mental anak mulai anjlok.
Pemerhati anak, Seto Mulyadi mengatakan, pada dasarnya anak ingin dipuji di semua bidang. "Orangtua itu hanya melihat dari nilai pelajarannya saja. Kalau nilainya jelek langsung dikatakan bodoh atau tidak berguna. Terlebih jika kalimat itu diucapkan di depan banyak orang. Bukan mengubah nilai tetapi bisa memperparah," kata pria yang kerap disapa Kak Seto.
Kak Seto ini berpesan agar orangtua mulai menyadari kelebihan yang dimiliki sang buah hati. "Anak itu pada dasarnya punya keunikan masing-masing. Orangtua harus tahu tentang ini. Ketika di satu mata pelajaran nilai anak tidak terlalu bagus, puji mereka di bidang yang memang keahliannya. Dengan dipuji maka dia akan terus berusaha lebih maksimal dan membantu meningkatkan kemampuan mereka," kata Kak Seto, Jumat (14/3/2014).
Anak juga bukan pihak utama yang disalahkan bila terkait perilaku berisiko. "Orangtua juga ikut andil dalam masalah ini, kalau anak itu terjerumus ke perilaku berisiko mungkin ada yang salah dari pola asuhnya. Jangan langsung menyalahkan mereka, tetapi orangtua perlu interopeksi,"kata Kak Seto.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. H.M. Asrorun Niam Sholeh.,MA meneguhkan pendapat  Kak Seto. Asrorun mengatakan, anak memiliki perasaan yang sensitif dan ingin sekali dipuji.
"Semua anak lahir dengan keadaan yang baik, sifatnya juga baik. Namun karena lingkungan maka dia akan berubah. Kalau lingkungannya baik maka dia akan menjadi pribadi yang baik, begitu juga sebaliknya. Mereka ingin dipuji, jangan sampai karena merasa di keluarganya tidak dihargai dia akan mencari tempat yang lebih nyaman dan bisa menghargai apa yang dilakukannya," kata Asrorun.
Psikolog, Nunki Suwandi mengatakan memang perlu konsistensi dalam mendidik dan menjaga anak. "Orangtua itu harus konsisten, kalau hanya sekali dua kali baiknya tidak akan berguna juga. Menjaga dan mendidik anak memang tidak mudah. Menjalin komunikasi yang baik itu sangat perlu. Jadilah tidak sekadar tokoh orangtua tetapi tampil juga sebagai teman," kata Nunki.