Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita yang dikenal dengan aktifitasnya di berbagai organisasi ini, kain tradisional Indonesia memiliki kekayaan unik baik historis maupun seni yang luar biasa. Dengan kelihaiannya, Adriana Sri Lestari, Honorary Consulate Estonia di Indonesia mampu membuat kain tradional jadi bergaya moderen. Â
Dengan kelihaiannya dalam merancang busana, di tangan wanita kelahiran 16 Juli 1965, ragam bahan kain tradisional menjadi potongan gaun yang semakin indah, anggun dan mewah.
Baca Juga
"Saya ingin tampil berbeda dalam setiap kesempatan, namun tetap menonjolkan ciri saya dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia," kata wanita yang pada 31 Juli 2012 lalu ditunjuk menjadi Honorary Consulate negara Estonia di Indonesia.
Advertisement
Berikut adalah beberapa gaya busana dari beragam kain tradisional yang dikenakannya dalam sejumlah acara resmi seperti diulas Lifestyle.Liputan6.com, Jumat (14/3/2014):
Moderen dengan Tenun
Kain Tenun
Â
Kain tenun memang tengah populer di dunia mode Indonesia saat ini. Namun, untuk gaunnya yang anggun ini, Adriana menampilkan tenun utuh menjadi satu gaun.
Dengan cutting yang pas, detail asli tenun ditempatkannya pada bagian gaun yang tepat. Semisal pada cutting di bagian dada, merupakan bagian dari tepi tenun utuh yang menjadikan gaun ini lebih anggun.
Untuk memberikan kesan mewah, Adriana menambahkan detail payet yang dijahit dengan tangan.
Advertisement
Eksotik dengan Cheongsam
Cheongsam
Â
Cheongsam yang berarti pakaian panjang dalam bahasa Inggris dengan dialek Canton, merupakan pakaian tradisional kaum wanita di China.
Dengan leher tinggi, lengkung baju ini dirancang tertutup dengan bagian dada yang longgar dan berkancing bordir bunga lotus yang menjadi ciri khasnya. Bentuknya yang panjang lurus dengan potongan belahan di bagian bawah semakin menonjolkan kecantikan dan bentuk tubuh wanita Asia yang dikenal langsing, namun tetap nyaman dikenakan.
Umumnya busana khas China ini bisa diperoleh langsung jadi. Namun Adriana memilih merancangnya sendiri begitu melihat kain satin sutera berwarna merah muda ini. Ketika melihat hasil jadinya, ia pun tergelitik untuk menambahkan bordir bergambar burung merak yang dihiasi sekeliling dengan payet, yang menambah anggun dan mewah pakaian ini.
Anggun dengan Kebaya Tapis
Kain Tapis
Â
Kain tapis merupakan salah satu bahan tradisional favorit wanita yang juga menjabat sebagai Direktur perusahaan trading Trimitra Megah Lestari di Jakarta dan Penasihat Yayasan Pendidikan Ariyanti di Bandung ini.
Memadukan keindahan kain tapis dengan kreatifitas moderennya, Adriana merancang kebaya bergaya klasik.
Bahan tenun asal Lampung dengan motif sugi berbenang emas dan perak ini dipadukannya dengan bahan satin sutera merah sebagai atasan. Hasilnya adalah gaya klasik yang anggun namun tetap moderen.
Â
Advertisement