Sukses

Kisah Haru Keluarga yang Terpisah di Korea Utara & Selatan

Seperti mendapat hadiah, berbondong-bondong para lansia berkumpul. Semuanya saling memeluk dan menangis.

Liputan6.com, Jakarta Seperti mendapat hadiah, berbondong-bondong para lansia berkumpul di Diamond Mountain Resort di Korea Utara. Bukan untuk upacara militer atau pembagian pensiun. Tapi untuk bertemu keluarga yang berpuluh tahun dipisahkan negaranya.

Kala itu, ada beberapa lusin lansia Korea Selatan yang dipilih secara acak oleh komputer dari daftar lebih dari 70.000 orang dan hampir 200 warga Korea Utara berkumpul berbagi kenangan, air mata dan saling merangkul.

Ada seorang Ayah yang bertemu anak perempuan anaknya untuk pertama kalinya. Ada juga saudara kandung yang tidak pernah bertemu satu sama lain. Semuanya saling memeluk, menangis karena sukacita dan kesedihan.

Meskipun beberapa diantara lansia menderita Alzheimer, kebutaan, gangguan pendengaran, dan penyakit lainnya, para tetua seperti memiliki tekad kuat untuk tidak melewatkan kesempatan langka bertemu kembali dengan orang yang dicintai.

Sebelumnya, seperti dijelaskan Care2, Senin (17/3/2014), perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada 1953 membentuk zona demiliterisasi antara kedua negara dan ditengahi gencatan senjata selama bertahun-tahun. Bahkan hingga kini perdamaian belum pernah secara resmi dinyatakan kedua negara. Bahkan kedua pemerintah telah melarang warga masing-masing untuk menghubungi kerabat baik email, surat apalagi panggilan telepon.

Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, sebuah reuni yang didirikan oleh Lottery-Korea Selatan pada tahun 2000 kembali mempertemukan anggota keluarga yang telah dipisahkan oleh perang untuk pertama kalinya. Pertemuan ini berlangsung secara tahunan. Namun sempat terhenti pada 2010 karena ketegangan antara kedua negara mencapai puncaknya.