Liputan6.com, Jakarta Banyak pesan yang diberikan Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 (Persero), Tommy Soetomo, yang menjalani operasi transplantasi ginjal. Pesan tersebut diberikan Dahlan mengaca pengalamannya yang sukses menjalani transplantasi lever.
"Saya larang dia keluar kota dan naik pesawat, naik kereta api. Saya masih minta dia di kantor pusat saja. Itu pun dengan berbagai persyarakat, misalnya kebersihan kantornya harus dijaga agar lebih bersih," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (18/3/2014).
Selain pesan-pesan tersebut, Dahlan juga meminta karyawan Tommy untuk tak menengoknya usai operasi. "Kan manajernya enggk nengok bosnya yang sakit, kan nggak enak. Pokoknya saya melarang Pak Tommy untuk ditengok. Terus yang terpenting setelah 2 minggu transplantasi, Anda akan merasa sangat sehat dan emosi Anda akan berkibar-kibar," ujar Dahlan.
Benar saja, tiga munggu usai transplantasi, Tommy ingin ke kantor. Namun, lagi-lagi Dahlan melarangnya. "Saya SMS dia untuk tak boleh ke kantor. Saya sebagai menteri melarang Anda masuk kantor sampai dapat izin dari saya. Anda boleh ke kantor itu pun setelah saya tengok Anda dan tahu kondisi Anda.
 Sebelum saya tengok, belum boleh ke kantor. Kemudian dia nggak ke kantor dulu. Akhirnya dia taati karena saya takut dia terkena virus," katanya.
Menurut Dahlan, Tommy mengalami gagal ginjal. Ia bisa menjalani cuci darah tiga kali seminggu. Karena itulah, Dahlan menyarankan Tommy melakukan transplantasi ginjal karena dari segi ekonomi dia mampu.
Takut Kena Virus, Dahlan Iskan Larang Jenguk Tommy Soetomo
Menteri BUMN Dahlan Iskan berpesan kepada bawahannya yang baru transplantasi organ. Salah satunya tak boleh dijenguk.
Advertisement