Sukses

Agar Tidak Salah, Para Ibu Perhatikan Hal Ini

Menyandang status ibu baru memang bukan hal yang mudah, tanpa disadari para wanita yang baru melahirkan melakukan kesalahan umum.

Liputan6.com, Jakarta Menyandang status ibu baru memang bukan hal yang mudah, tanpa disadari para wanita yang baru melahirkan melakukan kesalahan umum.

Berikut ini kesalahan umum yang kerap dilakukan para ibu baru yang sebaiknya dihindari, dikutip Womenitely, Jumat (21/3/2014) :

1. Memaksakan Kondisi Kesehatan

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan para ibu baru yakni mencoba untuk cepat memulihkan kondisi badan.

Berdalih agar cepat beraktivitas terbebani pekerjaan yang menumpuk, para ibu yang baru melahirkan kerap memaksakan kondisi kesehatannya.

Hal tersebut bukan hal yang baik, pastikan tubuh mendapatkan waktu pemulihan yang cukup. Konsultasi dan pengawasan dokter diperlukan untuk menjaga kondisi badan.

2. Memotong Kuku Bayi

Kuku bayi yang panjang dikhawatirkan dapat melukai kulit mereka yang masih sensitif. Selain menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit wajah tercakar kuku yang panjang, para ibu memilih untuk menggunting kuku.

Waktu yang paling tepat yakni saat bayi tertidur pulas. Jangan lakukan ketika bayi terjaga dari tidurnya, kulit dan kuku mereka masih rawan sehingga mudah terluka.

3. Pesimis pada Kemampuan Sendiri

Hal ini sangat disayangkan, seringkali ibu baru meremehkan kemampuan mereka. Meskipun belajar menjadi ibu tidak mudah namun para ibu baru harus optimis dengan kemampuan diri.

Pikirkan tentang kebutuhan buah hati akan kasih sayang seorang ibu. Ibu yang peduli akan lebih mudah menjalani status barunya dibandingkan ibu yang terlalu takut atau khawatir.

Hilangkan pikiran bahwa Anda adalah ibu yang buruk. Pikirkan kalau Anda adalah ibu hebat yang mencintai anak dan sanggup merawat mereka dengan cinta dan kasih sayang.

Dukungan dari suami dan keluarga inti lainnya dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda.

4. Takut Melibatkan Suami

Siapa bilang mengurus anak hanya tugas istri, para suami juga harus berperan di sini. Para istri berhak meminta suami untuk terjun langsung merawat dan menjaga serta mengikuti perkembangan buah hati.

Sesibuk-sibuknya suami sangat perlu untuk meluangkan waktu memperhatikan buah hati dan mempererat ikatan batin antara ayah dan anak.

Libatkan suami Anda sesering mungkin untuk merawat dan menjaga buah hati.

5. Jangan Terpaku pada Satu Dot

Para ibu baru menggunakan dot untuk membantu menenangkan tangisan para bayi. Namun terkadang tanpa sadar para ibu hanya terpaku pada satu dot yang terus menerus diberikan pada bayi.

Hal ini membuat bayi akan menolak bila diberikan dot yang baru dan membuat kesehatan mulutnya terganggu.

Selalu berganti pemberian dot untuk menghindari risiko kesehatan mulut bayi.