Liputan6.com, London Anak yang aktif ternyata memiliki ibu yang aktif pula. Karena itu, orangtua berperan penting dalam mengembangkan kebiasaan olahraga yang sehat di awal kehidupan anak-anaknya.
Para peneliti dari Universitas Cambridge and Southampton menggunakan monitor denyut jantung untuk mengukur tingkat aktivitas selama tujuh hari. Penelitian yang diterbitkan dalam Pediatrics itu menemukan, kebijakan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak harusnya ditujukan pada kaum ibu.
Pada penelitian tersebut melibatkan sebanyak 554 anak-anak usia 4 tahun beserta ibunya yang menggunakan pemantau denyut jantung ringan serta accelerometer di dadanya selama tujuh hari. Peserta memakainya terus-menerus, termasuk saat tidur dan melakukan kegiatan dengan air.
Kathryn Hesketh dari Institute of Child Health at University College London mengatakan, dari data ditunjukkan ada hubungan positif antara aktivitas anak dan ibunya.
"Semakin banyak aktivitas yang dilakukan seorang ibu, semakin aktif anaknya. Meskipun penelitian ini tak menyebutkan apakah anak-anak aktif yang membuat ibunya berlari-lari bersama mereka, ada kemungkinan aktivitas tersebut merupakan salah satu dari aktivitas pasangan," ujar Hesketh seperti dilansir BBC, Selasa(25/3/2014).
Ia mengatakan, jika seorang ibu aktif selama satu jam per harinya, maka anaknya bisa menghabiskan 10 menit lebih aktif per harinya.
"Perbedaan kecil ini mungkin terlihat sepele, tapi selama sebulan atau setahun isa menjadi signifikan," katanya.
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat aktivitas seorang ibu termasuk apakah dia bekerja atau tidak dan apakah anak tersebut memiliki saudara.
Hesketh menjelaskan, apabila orangtua kurang beraktivitas maka akan memengaruhi anak-anaknya. Cobalah banyak berjalan atau bergerak setiap harinya agar tercapai manfaat yang diperlukan.
Dr Ann Hoskins dari Public Health England mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan aktivitas fisik dalam keluarga dan anak-anak untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
"Bermain aktif merupakan cara penting untuk mengembangkan koordinasi dan fungsi keterampilan motorik saat tahun-tahun awal prasekolah dan ada banyak kegiatan orangtua dan balitanya seperti berenang, buggy fit, dan baby gym yang memberikan kesempatan bagi ibu untuk bersosialisasi, aktif dan mendukung perkembangan anak," kata Hoskins.