Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat dinyatakan membaik, Muhammad Sayid Hafidz, pasien anak pertama yang menjalani transplantasi hati di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, Bogor, meninggal dunia.
Kabar duka ini disampaikan langsung Ketua Tim Transplant Hati RS Pertamedika Sentul City, dr. Kamelia Faisal kepada Health Liputan6.com, Selasa (25/3/2014)
"Meninggal tanggal 24 Maret pukul 23.45 WIB. Ini sesuai tanggal transplantasi dan selesainya operasi transplantasi tanggal 24 Februari pukul 23.45," kata Kamelia.
Advertisement
Menurut Kamelia, sesuai apa yang disampaikan dokter yang menjaga Hafidz selama ini, transplantasi telah berhasil dilakukan dengan bukti medis hasil laboratorium, USG, dan sampai akhir hati telah berfungsi dengan baik.
"Tidak ada pendarahan dan kegagalan fungsi hati, namun ternyata terdapat parasit amoeba hystolitica yang bangkit kembali dan komplikasi ke paru dan menyebabkan gagal napas," kata Kamelia menjelaskan.
Ditambahkan Kamelia, Tuhan lebih sayang Hafidz daripada sayang keluarga dan masyarakat Indonesia kepadanya.
Secara medis, operasi transplantasi hati sudah berhasil, dan fungsi hati berjalan normal. Namun ternyata, terdapat parasit amoeba yang ada di tubuh Hafidz sebelum operasi, tumbuh kembali karena kontraproduktif dengan obat imunosupresan untuk rejeksi hatinya.
"Sehingga masuk ke dalam paru-paru, dan pada akhirnya upaya tim medis telah maksimal dan Tuhan berkehendak lain.Selamat jalan, Hafidz," kata Kamelia.
Sejauh ini, kami belum dapat menghubungi orangtua dari bocah malang tersebut. Tapi, Kamelia menuturkan bahwa keluarga sudah ikhlas akan kepergian Hafidz.
Baca Juga:
Butuh Seminggu untuk Hafidz Pindah ke Ruang Perawatan Biasa
Bocah Hafidz Berhasil Transplantsi Hati di RS Pertamedika Sentul Berkat Dahlan Iskan
Dokter Anastesi: Wajah Hafidz Tak Terlihat Seperti Pengidap Allegile Syndrome!
RS Pertamedika Sentul City Berhasil Operasi Cangkok Hati Pasien Hafidz