Sukses

Yang Dibahas dalam Pertemuan Organisasi Negara-negara Islam

Indonesia mendorong peran Islamic Development Bank dan Sekretariat OKI dalam menggerakan kerjasama antara negara anggota

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mendorong peran Islamic Development Bank (IDB) dan Sekretariat OKI dalam menggerakkan kerjasama antara negara anggota, khususnya dalam hal mobilisasi sumber dana, para ahli, dan sumber daya lainnya dalam upaya pelaksanaan OIC Strategic Health Programe of Action (SHPA) 2014-2013.

Demikian pernyataan Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Ali Ghufron Mufti, Ms.c, Ph.D dalam acara Pertemuan 8th Steering Committe on Health (SCH) dan 1s Lead Country Coordinators Meeting (LCCM) dalam rangka implementasi SHPA di Jakarta, Selasa (25/3/2014).

Menurut Ali Ghufron, pertemuan ini akan mengkaji SHPA yang pernah disepakat seluruh negara OKI (Organisasi Kesehatan Islam) mulai tahun 2014 sampai 2023. Nantinya, program itu akan dibahas lagi  lebih lengkap.

"Dan dalam Steering Committe ini ada beberapa negara tergabung yang akan mengevaluasi keseluruhan program, mulai dari strategic planing-nya sampai action di lapangan," kata Ali Ghufron menerangkan.

Selain itu, pertemuan Steering Commite on Health ini didukung tujuh Organisasi Internasional seperti The Statistical, Economic and Sosial Research and Training Centre for Islamic Countrie (SESRIC), Ministerial Standing Committe on Scientific and Technological Cooperation (COMSTECH), Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Global Fund to Fight Aids, TB, Malaria (GF ATM), The United Nation Population Fund (UNFPA),  WHO dan IDB, yang semuanya saling semuanya mendukung.

Lebih lanjut Ali Ghufron mengatakan, ada enam program yang akan dibahas lebih mendetail dalam pertemuan Steering Committe on Health ini, yang sebelumnya menjadi topik dalam pertemuan OKI beberapa waktu lalu, seperti;

1. Resolusi dalam OIC Strategic Health Programme of Action 2013-2023 dan penguatan kerja sama di bidang kesehatan
2. Resolusi dalam gaya hidup sehat serta pencegahan dan kontrol terhadap penyakit menular maupun tidak menular
3. Resolusi dalam nutrisi dan kesehatan ibu hamil dan anak
4. Resolusi dalam kemandirian terhadap suplai dan produksi farmasi, termasuk vaksin
5. Resolusi dalam kondisi kesehatan di teritori Palestina, Yerusalem Timur, dan Suriah
6. Resolusi dalam program kesehatan bagi jamaah haji

Untuk masalah kesehatan dalam program haji dan umroh, beberapa isu lama masih menjadi topik pembahasan, seperti virus korona, dan persyaratan secara syariat kapan diwajibkan seseorang dapat melaksanakan ibadah haji atau umroh dari sisi kesehatannya.

"Sebagai contoh topiknya, kalau orang hamil dan orang dengan gagal ginjal dibolehkan atau tidak? Dalam pertemuan ini akan dibahas lebih mendetail," kata Ali Ghufron memberi contoh.

Pertemuan terbatas yang berlangsung selama dua hari, 25 sampai 26 Maret 2014, diikuti delegasi dari 10 negara anggota Komite Pengarah Bidang Kesehatan, yaitu Indonesia, Khazakstan, Turki, Malaysia, Mesir, Sudan, Arab Saudi, Oman, Djibouti, dan Guinea.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini