Sukses

Jangan Anggap Sepele, Polusi Udara Juga Bisa Mematikan!

Paparan polusi udara bisa menyebabkan kematian. Risiko kesehatan ini lebih besar ketimbang yang diperkirakan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta Polusi udara bisa menyebabkan kematian. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, satu dari delapan kematian di seluruh dunia karena polusi udara.

Laporan terbaru memperlihatkan, polusi udara membunuh 7 juta orang pada 2012 sehingga ini menjadi risiko atas masalah kesehatan lingkungan pertama.

Sejumlah penyakit dikaitkan dengan polusi udara seperti penyakit pernapasan. Tapi, para pejabat WHO mengatakan, mereka menemukan adanya hubungan yang kuat antara paparan polusi udara dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor) terhadap penyakit kardiovaskuler, stroke, dan penyakit jantung iskemik. Penyakit ini yang menyumbang terhadap 80 persen kematian akibat polusi yang disebabkan polusi udara di luar pada 2012.

Polusi udara bukan hanya ancaman untuk kota besar seperti Beijing, yang membuat terlihat seperti kabut asap tebal dari luar angkasa. Menurut data WHO, penggunaan kompor kayu dan memasak dengan batubara di dalam ruangan juga berhubungan dengan 4,3 juta kematian pada 2012.  Jenis polusi ini memengaruhi perempuan miskin dan anak-anak.

"Perempuan miskin dan anak-anak membayar harga yang besar dari polusi udara dalam ruangan sejak mereka menghabiskan lebih banyak waktu menghirup asap dan jelaga dari batubara dan kayu di rumah," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk kesehatan keluarga, perempuan, dan anak-anak Dr Flavia Bustreo seperti dilansir LiveScience, Rabu (26/3/2014).

Negara-negara yang paling terpukul dengan polusi udara adalah yang berpenghasilan rendah dan negara berpenghasilan menengah di Asia Tenggara serta Pasifik Barat. Menurut WHO, pada tempat-tempat tersebut sekitar 3,3 juta kematian akibat polusi udara dalam ruangan dan 2,6 juta kematian akibat polusi udara di luar ruangan.

"Risiko dari polusi udara sekarang jauh lebih besar ketimbang yang diperkirakan sebelumnya, terutama untuk penyakit jantung dan stroke," kata Dr Maria Neira, salah satu Direktur Departemen di WHO.

Dengan dampak yang cukup berarti dari polusi udara, Dr Neira menekankan perlunya upaya bersama dalam menjadikan udara sekitar kita segar dan bersih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini