Sukses

Lansia, Waspadai Penyakit Mata `Age Macular Degeneration`!

Anda yang sudah berusia di atas 50 tahun (lansia), waspadalah dengan penyakit mata Age Macular Degeneration (AMD).

Liputan6.com, Jakarta Seiring bertambahnya usia, fungsi-fungsi tubuh juga mulai menurun termasuk kondisi mata. Anda yang sudah berusia di atas 50 tahun (lansia), waspadalah dengan penyakit mata Age Macular Degeneration (AMD).

Staf Pengajar Vitreoretina Departemen I Kesehatan Mata FKUI-RSCM, Dr. Elvioza, SpM mengatakan, bila penyakit ini terlambat ditangani akan menyebabkan kebutaan. Bahkan menurut dia, AMD akan menjadi masalah kesehatan nasional karena usia harapan hidup masyarakat Indonesia mengalami peningkatan.

"Karena AMD ini terjadi pada usia tua dan usia harapan hidup meningkat maka penyakit ini bakal bertambah banyak. Kalau sampai mengalami kebutaan akan sangat menurunkan produktivitas orang tersebut," kata Elvioza dalam acara Keeping the Vision To See the Future: New Treatment for AMD di Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Elvioza menambahkan bahwa penurunan produktivitas tidak hanya dialami oleh pasien, melainkan juga keluarganya. Karena, di saat pasien tidak dapat mengerjakan pekerjaannya, maka keluargalah yang akan membantu.

"Karena pasien tidak dapat menolong dirinya sendiri, keluarga menjadi tidak produktif. Karena mereka terfokus pada mengurus keluarga yang buta. Bagaimana mau kerja, kalau mereka fokus ke keluarga yang buta?," kata dia menambahkan.

Degenerasi Makula tipe basah adalah penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang berusia 50 tahun. Hal ini terjadi karena rusaknya bagian tengah retina yang dikenal sebagai makula. Retina adalah jaringan saraf yang peka terhadap sinar, dan terletak di mata bagian belakang. Dan kelainan ini, sering terjadi seiring bertambah usia.

Bentuk `basah` atau wet dari degenerasi makula terjadi karena pertumbuhan tidak normal dari pembuluh darah dari koroid yang terletak di bawah makula. Pertumbuhan yang tidak normal ini akan menyebabkan pembuluh darah yang terbentuk lebih rapuh dan mudah pecah.

Pecah pembuluh darah, membuat darah dan cairan mengalir ke retina dan menyebabkan distorsi penglihatan yang membuat garis lurus tampak bergelombang, serta mengakibatkan titik buta (blind spot), dan hilangnya penglihatan di bagian tengah. Pembuluh darah yang tidak normal ini menyebabkan jaringan parut dan akhirnya dapat terjadi kebutaan total.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini