Sukses

Anak Jalanan Tak Jera Beraksi Lagi Usai Keluar Panti Sosial

Anak jalanan yang tertangkap dimasukkan ke panti sosial Kedoya atau Cipayung, Jakarta. Namun sepertinya itu tidak membuat anak jalanan jera.

Liputan6.com, Jakarta Kejar-kejaran antara anak jalanan dengan petugas menjadi pemandangan yang sudah biasa di kota-kota besar. Anak jalanan yang tertangkap dimasukkan ke panti sosial Kedoya atau Cipayung, Jakarta. Namun sepertinya itu tidak membuat anak jalanan jera, setelah keluar dari panti sosial tersebut mereka tetap saja kembali beraksi di jalan.

"Kalau sudah keluar ya ngamen lagi. Kalau tidak ngamen bagaimana mau makan. Biasanya kita ditebus Rp 600 ribu. Saya sih biasanya bapak yang nebus," kata Rum (21).

Rum sudah tiga kali tertangkap petugas namun dirinya hingga saat ini masih saja mencari uang dengan mengamen. "Saya suka miris soalnya setiap anak saya kasih kabar dari kampung, dia suka bilang bu saya mau sepatu. Ini yang membuat saya terus mengamen supaya bisa beli sepatu, jadi tidak kapok walaupun besaran tebusannya dibandingkan pendapatan ngamen," kata Rum yang ditemui di sekitaran Pasar Rebo, Jakarta.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, kondisi miskin yang membuat anak jalanan tidak kapok mengamen. "Kemiskinan struktural yang membuat mereka terus mengamen. Kalau saja kementerian pendidikan, Ketenagakerjaan, Kementerian Sosial semakin optimal lagi, bisa saja mengatasi masalah anak jalanan. Semua pihak harus punya komitmen," kata Arist, Jumat (28/3/2014).