Liputan6.com, New Delhi Kesuburan pria sering dikaitkan dengan usia, obesitas, minum berlebihan, obat-obatan, rokok, serta paparan racun dari lingkungan sekitar kita. Rupanya ada unsur lain yang tidak banyak diketahui, yakni senyawa yang ditemukan dalam plastik serta kosmetik berupa losion yang bisa mengurangi kesuburan pria.
Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Fertility and Sterility menunjukkan adanya hubungan antara phthalates, senyawa yang digunakan untuk melenturkan plastik serta losion pelembut kulit dengan kesuburan pada pria.
Untuk menemukan hubungan keduanya, peneliti mempelajari dampak bahan kimia yang digunakan sehari-hari dengan kesuburan pada 501 pasangan yang mencoba memiliki anak selama empat tahun.
Peneliti menemukan, peserta pria dan perempuan yang sering memakai kosmetik memiliki phthalates dalam jumlah yang tinggi di tubuhnya. Yang mengejutkan, kadar phthalate pada pria berhubungan dengan infertilitas (ketidaksuburan). Lebih tepatnya, pria lebih mungkin terpengaruh dengan bahan kimia dan masalah kesuburan.
"Kosmetik yang digunakan para pria ini mendorong efeknya," kata seorang Ahli Epidemiologi National Institute of Child Health and Human Development, Germaine Buck Louis, seperti dilansir MedGuru, Rabu (2/4/2014).
Tim peneliti menemukan bahwa khusus pada phthalates, senyawa yang digunakan dalam ratusan produk konsumen menjadi penyebab utama.Â
Phthalates yang termasuk bahan kimia kelompok industri dikenal sebagai pengganggu endokrin. Bahan kimia ini digunakan untuk melunakkan plastik vinyl dan digunakan dalam kemasan makanan, serta menjadi komponen umum dari wewangian dalam losion, penyegar udara, parfum, sabun mandi, produk perawatan rambut, deterjen, dan produk pembersih.
Senyawa ini juga digunakan dalam kosmetik warna untuk mempertahankan warna dan aroma.
Beberapa penelitian sebelumnya juga telah menyatakan adanya hubungan antara paparan phthalate dan rusaknya sperma pada pria. Selain memengaruhi produksi testosteron, paparan phthalates juga menyebabkan beberapa masalah medis lainnya, termasuk cacat lahir, kanker dan diabetes.