Sukses

Dokter Baru Cuci Tangan Jika Pasien Mengawasi?

Sebuah survei menunjukkan, dokter lebih mungkin mencuci tangannya apabila pasien memperhatikannya.

Liputan6.com, New York Dokter perlu mencuci tangannya dengan baik sebagai cara pencegahan penyebaran penyakit. Sebuah survei menunjukkan, dokter lebih mungkin mencuci tangannya apabila pasien memperhatikannya.

Seperti yang ditunjukkan dalam penelitian yangd diterbitkan dalam American Journal of Infection Control. Penelitian dilakukan di College Hospital di Canada pada Agustus 2012 dan Juni 2013.

Pasien di rumah sakit diberi kartu survei dan diminta melihat praktik cuci tangan dari penyedia layanan kesehatan di rumah sakit seperti dilansir HuffingtonPost, Selasa (1/4/2014).

Dokter, perawat, dan staf lain di rumah sakit menyadari bahwa pasien akan mengisi kartu survei tentang kebiasaan mencuci tangan mereka. Menurut kartu survei, tingkat kepatuhan cuci tangan pada penyedia layanan kesehatan adalah 96,8 persen.

Menurut dokter, dirinya menjadi lebih bersih dengan program ini. Begitu pula dengan penyedia layanan kesehatan yang juga mengatakan program tersebut membuatnya lebih mungkin berbicara dengan pasien tentang pengendalian infeksi.

Sayangnya, setelah program berakhir, sebanyak 58 persen penyedia layanan kesehatan mengubah praktik mencuci tangannya. Namun, 88 persen mengatakan merasa termotivasi untuk lebih baik dengan kebersihan tangan apabila tahu pasien mengawasinya.

Dengan temuan ini, tentu bukan menjadi yang pertama kalinya peneliti melihat cara meningkatkan cuci tangan pada penyedia layanan kesehatan. Pada penelitian tahun 2011 di  jurnal Psychological Science menunjukkan, meminta dokter dokter mencuci tangan demi pasien dibanding untuk kepentingan diri sendiri bisa meningkatkan motivasi cuci tangan. Beberapa rumah sakit bahkan telah mempekerjakan sistem yang melacak apakah dokter mencuci tangan mereka.