Sukses

Pakai Tisu Basah Pembersih Wajah Bisa Rusak Penampilan

Perempuan sibuk lebih memilih menggunakan tisu basah pembersih wajah (cleansing wipes) karena cara ini efektif dan cepat.

Liputan6.com, London Perempuan yang sibuk lebih memilih menggunakan tisu basah pembersih wajah (cleansing wipes) karena cara ini efektif, murah, dan yang terpenting cepat. Cara ini tak membuat Anda menggunakan kapas atau krim untuk membersihkan makeup di akhir hari Anda.

Tak heran bila penjualan tisu basah pembersih muka mencapai dua kali lipat dalam satu tahun terakhir di berbagai negara. Mungkin ini bagus untuk industri produk kecantikan, tapi bisa menjadi hal yang buruk untuk kulit karena bisa menyebabkan keriput dan noda di kulit.

Para ahli kulit khawatir tisu basah tidak efektif membersihkan kulit dan sebagai gantinya kotoran dan makeup masih menempel.

Yang lebih buruk lagi, segala sesuatu cairan di tisu basah tersebut bisa menyebabkan masalah kulit seperti dikutip IoL, Selasa (1/4/2014).

1. Mata kendur

Kebanyakan orang menggunakan tisu pembersih dan menggosok-gosok matanya untuk menghilangkan eye shadow atau maskara waterproof yang membandel. "Banyak wanita menggunakan tisu untuk menghapus makeup mata," kata Dermatolog Kosmetik Dr Sam Bunting.

"Karena losion pembersih sangat ringan, mungkin diperlukan banyak kekuatan fisik untuk membersihkan makeup yang keras kepala, sehingga merugikan daerah mata yang halus," ujarnya.

Apabila Anda menarik kulit tipis di sekitar mata ke belakang, ke depan, ke atas, dan ke bawah secara teratur, Anda bisa mengalami penuaan dini.  Solusinya, pilihlah produk yang dirancang untuk daerah mata. Tinggalkan tisu selama beberapa detik di mata Anda sebelum menyekanya.

2. Iritasi

"Cairan pembersih mengandung surfaktan, bahan kimia seperti deterjen yang melarutkan makeup dan kotoran," kata Dr Bunting.

Apabila surfaktan terlalu keras, ini akan mengiritasi kulit, terutapa tanpa pembilasan, beberapa surfaktan akan tertinggal di kulit. Iritasi ini bisa membuat kulit terlihat merah, sakit, atau tegang. Ini seperti menyabuni wajah Anda dengan sabun dan tak mencucinya.

Selain surfaktan yang bisa mengiritasi kulit, tekstur bahan yang kasar bisa juga menyebabkan iritasi dan meninggalkan goresan. Apabila Anda harus menggunakan tisu basah, pilihlah yang khusus untuk kulit sensitif dan bahannya sangat lembut.

3. Kering

Bersama dengan surfaktan, tisu pembersih juga mengandung alkohol karena ini bisa membantu membersihkan makeup tebal dengan cepat. "Meski alkohol bisa membersihkan lip liner yang susah, itu juga efektif merusak kulit," katanya.

Dr Bunting menyarankan orang dengan rosacea atau eksim untuk menghindari tisu bisa memperburuk kondisi. Apabila Anda harus menggunakan tisu basah, carilah yang tak mengandung alkohol tapi mengandung pelembab.

4. Keriput

Tisu pembersih sering kali tak efektif membersihkan seperti hasil penelitian Olay dan L`Oreal. Ini berarti Anda meninggalkan kulit mati dan kotoran.

Sebuah penelitian menunjukkan, 30 persen bahan antipenuaan lebih berhasil masuk ke kulit ketika dibersihkan dengan benar, yang berarti tisu pembersih tak membuat Anda memiliki banyak keriput tapi mencegah Anda dalam perawatan menjaga keremajaan kulit.

Apabila harus menggunakan tisu basah, batasi penggunaannya. Apabila Anda menggunakan tisu secara teratur, Anda tak mendapatkan hasil terbaik dari serum dan pelembab.

5. Jerawat dan noda

Apabila Anda rentan terhadap bintik-bintik dan jerawat, Anda harus rutin membersihkan wajah. Itu berarti tak menggunakan tisu pembersih.

Memilih tisu membuat Anda berisiko mentransfer bakteri di sekitar wajah, bukan mencucinya. Tapi menurut Dr Bunting, jika cairan pembersih di tisu miskin formula, bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.

Apabila Anda harus menggunakan tisu, cobalah yang mengandung asam salisilat. Ini membersihkan pori-pori yang tersumbat dan membantu memecahkan masalah komedi.