Sukses

Operasi `Potong Usus` Turunkan Risiko Diabetes

Sebuah penelitian di Cleveland, AS menyebutkan bahwa operasi penurunan berat badan bariatrik pada pasien obesitas bisa mengurangi diabetes

Liputan6.com, Washington Sebuah penelitian di Cleveland, Amerika Serikat yang dipaparkan pada pertemuan ilmiah di American College of Cardiology di Washington dan diterbitkan New England Journal of Medicine menyebutkan, operasi penurunan berat badan bariatrik pada pasien obesitas bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2.  Tak hanya itu, operasi ini juga bisa membantu mengurangi kadar gula darah sehingga pasien tidak perlu lagi obat diabetes atau insulin setelah operasi.

Seperti dikutip laman Foxnews, Rabu (2/4/2014), penelitian yang melibatkan 150 pasien obesitas tipe 2 ini setidaknya dilakukan selama delapan tahun di Cleveland Clinic.

Menurut peneliti, ada dua jenis operasi penurunan berat badan yang diterapkan kepada para relawan. Yang pertama, operasi penurunan berat badan bariatrik yang dibarengi dengan diet dan olahraga disertai dengan konseling gizi. Kelompok lainnya, selain operasi juga diberi obat diabetes tambahan yang dapat membantu meningkatkan berat badan, seperti Victoza dari Novo Nordisk. Tapi sebelumnya, semua peserta adalah pasien yang minum tiga obat diabetes dan tiga obat jantung.

Hasilnya, kadar gula pada lebih dari sepertiga atau 37,5 persen pasien yang menjalani operasi bypass lambung (operasi pembatasan asupan dengan memotong sebagian dari lambung) dan seperempat pasien yang menjalani prosedur gastrektomi lengan (prosedur membedah ukuran perut sampai 25 persen dari ukuran semula) normal.

Bahkan penelitian menyebutkan, kadar gula darah mereka yang melakukan prosedur bariatrik ada di bawah target American Diabetes Association. Dan mereka tak perlu lagi obat diabetes. 

"Dalam tiga tahun, hanya 5 sampai 10 persen pasien bedah yang masih menggunakan insulin dibanding 55 persen kelompok terapi medis," tulis peneliti.

Operasi bariatrik adalah teknik bedah yang memotong jalur lambung dan saluran pencernaan untuk mengurangi jumlah makanan yang bisa dikonsumsi dan diserap tubuh untuk penurunan berat badan.

Operasi ini bisa dilakukan dengan laparoskopi (minimal invasif). Tindakan operasi bariatrik bisa ditempuh bagi penderita obesitas dengan BMI 35 sampai 40 ke atas.