Liputan6.com, New York Bayi memiliki kebiasaan untuk mengambil dan memasukan barang yang dilihat ke dalam mulutnya. Orangtua ada baiknya untuk tidak panik dan menganggap anaknya jorok. Karena, tindakan itu dinilai sebagai kemampuan belajar anak sejak lahir.
Demikian diungkapkan para peneliti dari Institut Ilmu Kognitif di Bron, Prancis. Para peneliti ini merujuk ke sebuah 'survival of the fittest' mentalitas yang menjamin bayi bertahan, bahkan ketika sensor lain yang ada di otaknya belum dikembangkan.
Untuk menyelidiki sifat bayi ini, Direktur Neuropsikoloi, Angela Sirigu dan timnya mempelajari 26 pasien yang tengah menjalani operasi otak. Dalam kondisi pasien yang tidak sadar, peneliti mampu membuat sembilan pasien menggerakan tangan ke arah mulut dengan cara merangsang daerah otak yang dikenal untuk melakukan tindakan itu.
Dengan demikian, didapatkan faktara bahwa kemungkinan besar kemampuan seorang anak hadir di dalam otak, sebelum dia dilahirkan. Jika itu adalah keterampilan yang dipelajari, daerah otak yang berbeda akan terlibat dalam melakukan tindakan dan itu akan berubah antara individu. Kenyataannya, ini tidak terjadi.
Dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (3/4/2014) disebutkan bahwa ketika berada di dalam rahim, janin diketahui dapat mengisap jempolnya, dan melakukan tindakan prekursor untuk benar-benar menempatkan makanan ke dalam mulutnya.
Tindakan Bayi Masukkan Barang ke Mulut Sama dengan Sedang Belajar
Bayi memiliki kebiasaan untuk mengambil dan memasukan barang yang dilihat ke dalam mulutnya.
Advertisement