Liputan6.com, Jakarta Bagi Mayong Suryo Laksono (52), minuman soda (karbonasi) bukanlah faktor utama membuncitnya perut seorang pria di usia dewasa. Suami anggota DPR Nurul Arifin ini masih suka mengonsumsi minuman diproses dengan karbondioksida (CO2), meski usianya tidak lagi muda.
"Perut membuncit bukan berarti karena minuman soda. Kalau saya, karena umur yang telah menginjak 52 tahun. Wajar," kata dia dalam acara `Kupas Fakta Tentang Karbonasi dalam Minuman Bersama Asrim` ditulis pada Kamis (3/4/2014)
Menurut Mayong, buncit atau tidak jangan dinilai dari apa yang diminum. Karena, bila mengonsumsi minuman soda diimbangi dengan olahraga teratur maka hal seperti itu dapat dihindari.
Lagi pula, minuman berkarbonasi sangat bermanfaat ketika ia melakukan perjalanan menggunakan kapal laut dan mengalami mabuk laut. Dalam kondisi seperti ini manfaat minuman berkarbonasi begitu terasa.
"Saya dikasih tahu teman yang kebetulan seorang dokter. Disarankan untuk minum soda, apa pun jenisnya. Efeknya, saya langsung sendawa. Daripada minum obat ini itu, efeknya cuma tidur saja," kata dia menekankan.
Maka itu, di rumah dan di mana saja dia berada, Mayong masih sering mengonsumsi minuman berkarbonasi dengan batas sewajarnya.
"Di rumah juga selalu sedia minuman ini, bir, dan wine. Biasanya buat tamu atau diminum sendiri," kata Mayong sambil tertawa.